”Al-hamdulillah, dana untuk SI MPR sudah bisa dicairkan, jadi nggak ada masalah lagi,” katanya kepada wartawan usai memimpin rapat internal Pimpinan MPR di Gedung Nusantara III Komplek MPR/DPR, Jakarta, Selasa (10/7).
Namun, Amien menolak mengemukakan berapa nilai dana yang diperoleh MPR dari pemerintah. Dia hanya menyampaikan, pihaknya akan segera mencairkan dana operasional itu melalui Menteri Keuangan Rizal Ramli. Ia mengakui bahwa dana operasional SI MPR, lebih diprioritaskan untuk membiayai transportasi dan akomodasi anggota MPR/DPR yang berasal dari luar kota Jakarta. Misalnya biaya penginapan di hotel berbintang dan transportasi udara anggota MPR/DPR yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air.
”Kecuali untuk anggota MPR Fraksi Utusan Daerah yang tidak mempunyai rumah di sini, baru diberikan ‘hotel’-nya,” ungkap dia. ”Lagipula sekarang bintangnya sudah diturunkan satu bintang dari hotel yang berbintang lima.”
Amien mengharapkan, sistem akomodasi seperti ini merupakan cara terakhir yang ditempuh Badan Pekerja (BP) MPR, karena terbukti menyedot anggaran yang tidak sedikit. Di waktu yang akan datang, sebaiknya dalam pelaksanaan setiap sidang-sidang MPR (Sidang Umum, Sidang Tahunan dan Sidang Istimewa), seluruh anggota MPR/DPR harus dapat berangkat ke Gedung MPR/DPR dari rumahnya masing-masing tanpa biaya dari BP MPR.
”Mudah-mudahan cara seperti ini terakhir kali yang digunakan pada SI MPR. Karena anggota konggres di AS dan Australia saja dapat berangkat sendiri dari rumahnya masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, menyinggung kebutuhan aparat keamanan selama berlangsungnya SI MPR yang memerlukan dana, dia mengatakan bahwa sama sekali tidak ada dana yang diperlukan untuk pengamanan SI MPR. Amin menambaahkan, aparat keamanan tentu sudah memiliki dana sendiri untuk melaksanakan tugas dalam menjaga berlangsungnya SI MPR. (Jhonny Sitorus)
