Bojonegoro Waspada Banjir

Reporter

Editor

Selasa, 3 Mei 2011 10:57 WIB

Sungai Bengawan Solo meluap di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Januari 2008. TEMPO/Rohman Taufiq

TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan status waspada banjir setelah permukaan air Sungai Bengawan Solo terus meninggi dalam 10 jam terakhir.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, sejak Selasa pagi, 3 Mei 2011, ketinggian permukaan air—pada papan duga—menunjuk pada angka 14,95 phielschaal.

“Melihat situasi permukaan air yang terus meningkat, bisa kami sebut Bojonegoro dalam status waspada banjir,” kata Kepala BPBD Bojonegoro, Kasiyanto, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 3 Mei 2011.

Peningkatan permukaan air Sungai Bengawan Solo bahkan sudah mulai terjadi sejak Senin siang, 2 Mei 2011.

Pada jam 12.00 WIB, permukaan air pada papan duga sudah sampai pada angka 14.43 phielschaal. Lalu, terus meninggi menjadi 14.47 phielschaal pada jam 13.00 WIB. Satu jam kemudian, yakni jam 14.00 WIB meningkat lagi menjadi 14.50 phielschaal.

Sejumlah kawasan di Kabupaten Bojonegoro juga sudah terendam banjir. Untuk Kecamatan Kota Bojonegoro, banjir menggenangi Kelurahan Ledok Kulon, Ledok Wetan, Jetak, dan sebagian Kauman.

Ketinggian air di pekarangan rumah mencapai 0,5 meter hingga 1 meter. Air juga sudah masuk ke dalam rumah setinggi sekitar 40 sentimeter.

Sementara itu, di Kecamatan Dander, seperti di Desa Ngulanan dan Desa Ngablak, ketinggian air di jalan desa sudah mencapai 1 meter.

Adapun hampir separuh jumlah desa di Kecamatan Balen, Kecamatan Kanor, dan sekitarnya, air sudah masuk ke rumah warga dengan ketinggian rata-rata 1 meter.

”Kami berharap tidak terus turun hujan agar situasi tidak semakin parah,” ujar Kasiyanto pula.

Banjir juga telah menenggelamkan ratusan hektare tanaman padi siap panen. Di Kecamatan Trucuk, seperti di Desa Padang dan sekitarnya, air di persawahan sudah mencapai rata-rata 1,5 meter.

Demikian pula di Desa Sudu, Manukan, Ringinharjo, dan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Kalitidu, banjir juga menenggelamkan tanaman padi siap panen.

Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, para petani melakukan panen dini. Misalnya, petani di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, dan sebagian di Desa Ngablak, telah memanen padinya. Padahal, masa panen masih sekitar 10 hari lagi.

“Daripada padi membusuk, lebih baik dipanen saja,” ucap Kasmuri, salah seorang petani di Desa Ngablak, Kecamatan Dander.

Banjir juga mencemaskan warga yang bermukim di pinggir Sungai Bengawan Solo, seperti di Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Padangan, Purwosari, Kecamatan Kota, Kapas, Kanor, dan sebagian wilayah di Kecamatan Malo.

Saat ini Bojonegoro diselumuti mendung. Jika hujan lebat seperti yang terjadi pada Senin sore, 2 Mei 2011, permukaan air Sungai Bengawan Solo akan terus meningkat sehingga bisa meluap ke kawasan permukiman dan lahan pertanian.

”Jelas saja kami khawatir,” tutur Amin, warga Kelurahan Ledok Kulon, Kota Bojonegoro.

SUJATMIKO.

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya