Ribuan Petani Tuntut PT Wirakarya Sakti Kembalikan Lahan  

Reporter

Editor

Senin, 2 Mei 2011 14:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jambi - Sekitar 1.500 petani asal lima Kabupaten dalam Peovinsi Jambi melakukan aksi di depan Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, menuntut agar PT Wirakarya Sakti (WKS), mengembalikan lahan seluas 41 ribu hektare lebih yang diserobot perusahan yang bergerak dibidang hutan tanaman indusri tersebut.

Para pengunjukrasa yang melakuan aksinya sejak pukul 09.00 WIB hingga kini masih berada di tenda yang dipasang tepat di dalam pagar kantor Dinas Kehutanan. "Kami akan tetap berada di sini hingga keinginan kami dipenuhi pihak perusahaan", kata Aidil Putra, Ketua Persatuan Petani Jambi, sekaligus koordinator aksi, dalam orasinya, Senin 2 Mei 2011.

Para petani yang berasal dari Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Batanghari dan Tebo itu menuding peusahaan milik Sinas Mas Group tersebut sejak sepuluh tahun lalu mengembangkan usaha hutan tanaman rakyat sudah mencaplok lahan milik warga di lima kabupaten tersebut.

PT WKS dan PT Rimba Hutani Mas, sama-sama dari Sinar Mas Group sejak tahun 2006, mendapat izin dan mulai melakukan penanaman akasia dengan berbekal izin di atas lahan seluas 306 ribu hektare lebih.

Dalam perjalanannya menurut Aidil, perusahaan telah bertindak semena-mena menggusur dan mencaplok lahan milik warga, tanpa ada upaya penyelesaian. "Akibat tindakan itu, maka warga mengalami kerugian dari 41 ribu hektare lebih ditaksir mencapai Rp189 milar lebih", ujarnya.

Untuk itu, maka warga yag terhimpun dalam Persatuan Petani Jambi, meminta kepada pihak kehutanan dan pemerintah Provinsi Jambi memfasilitasi upaya penyelesaian senketa ini. Jika tidak, maka warga meminta perusahaan mengembalikan lahan tersebut.

Warga juga sangat menyayangkan adanya kesan pembiaran oleh pemerintah dan bahkan memberi kesewenangan kepada perusahaan untuk bertindak semaunya dalam menggarap lahan milik warga. "Kami heran sudah tahu perusahaan ini bermasalah, tapi kenyataannya pemerintah telah menambah izin kepada perusahaan mencapai 600 ribu hektare lebih dari satu juta hektare yang ditarget perusahaan", kata Aidil.

Selama konflik berlangsung, kata dia, telah banyak menelan korban jiwa, terutama dari pihak masyarakat. Terakhir terjadi penembakan dan menewaskan Ahmad Adam, 45 tahun, setelah terkena tembakan anggota Brimob Polda Jambi, pada tahun 2010.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Zulfadli Mansyur, menyatakan, pihaknya akan berupaya menyelesaikan masalah konflik ini. "Kita akan berupaya membantu upaya penyelesaian konflik ini, namun kita juga tidak bisa langsung memenuhi kenginan warga, mengingat izin penguasaan lahan tersebut dikeluarkan Kementrian Kehutanan", kata Zulfadli.

Sementara itu, Edi Yanto, juru bicara PT WKS, saat dikonfirmasi, mengemukakan, jika dirinya belum mengetahui adanya aksi tersebut. "Saya belum mengetahui adanya aksi itu, sehingga saya belum bisa memberikan komentar", ujarnya.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya