Hubungan Kapolri (Nonaktif) dan Wakapolri Smooth

Reporter

Editor

Jumat, 5 Desember 2003 17:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hubungan Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Chaeruddin Ismail dengan Kapolri nonaktif, Jenderal Surojo Bimantoro tetap baik dan smooth. Chaeruddin juga telah bertemu dengan Bimantoro dua kali dan sempat diminta menghadiri serah terima Menteri Kehakiman dan HAM, kemarin. Demikian diungkapkan Kepala Bagian Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Didi Widayadi, dalam wawancara yang disiarkan secara langsung di Metro TV, Kamis siang (7/6). Acara itu dipandu Pemimpin Umum Majalah TEMPO, Fikri Jufri.

Didi menyatakan, Chaeruddin diangkat Presiden Abdurahman Wahid sebagai Wakapolri bukan untuk menggantikan posisi Bimantoro sebagai Kapolri. Namun bagaimana pun, keputusan Presiden itu adalah kenyataan dan hak prerogatif Presiden. Sehingga anggapan dualisme di tubuh institusi pengayom masyarakat itu tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, jelasnya, hubungan kedua pimpinan pucuk (Bimantoro dan Didi) baik.

Mengenai sikap anggota FPKB, Effendi Choirie, yang walk out dari rapat kerja rutin Komisi I DPR-RI dengan Polri yang ditanyakan Fikri Jufri, Didi menolak berkomentar. Dia juga tidak menjelaskan sikap Polri tentang status Kapolri yang dipermasalahkan dalam rapat yang dilaksanakan kemarin. Namun dia mengatakan mengapa Kapolri yang datang ke DPR bukan Wakapolri, itu karena Wakalpolri diminta untuk datang menghadiri serah terima Menteri Kehakiman dan HAM. “Biasanya kalangan DPR tidak mau (menerima), jika diwakilkan,” ujar dia.

Didi mengungkapkan, keputusan Presiden mengenai penonaktifan Kapolri dan peangkatan Wakapolri baru sebagai kebijakan kenegaraan. Karena itu sebagai institusi negara, Polri harus bersikap profesional yaitu menjalankan produk-produk hukum secara konsekuen. “Kita tidak ingin berpolitik, tetapi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata dia.

Ketika ditanya posisi kepolisian sebagai public services, namun ada anggota yang ringan tangan atau mudah menembak seperti kasus penembakan Rudi Singgih di Bandung beberapa waktu lalu, Didi menjawab diplomatis. Menurut dia, kepolisian bukanlah malaikat yang serba lurus dan bersih. Karena itu dalam menjalankan produk hukum, polisi dibatasi oleh undang-undang, sehingga juga perlu dikontrol. Mengenai kasus Rudi sendiri, Didi berkomentar bahwa itu harus dilihat fakta di lapangannya (locus delicti) agar diketahui permasalahannya secara proporsional. (dede ariwibowo)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Belum Kunjung Mulai CPNS 2024, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

7 menit lalu

Belum Kunjung Mulai CPNS 2024, Kemenpan RB: Screening Dokumen Usulan Belum Selesai

Kemenpan RB menjelaskan ada perbedaan teknis pengumpulan rincian formasi yang menghambat pengumuman CPNS tahun ini.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

21 menit lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

28 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

38 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

38 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

53 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

57 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 jam lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya