Pengungsi di Malaka Barat Mulai Kelaparan  

Reporter

Editor

Minggu, 24 April 2011 20:10 WIB

TEMPO/Yohanes Seo
TEMPO Interaktif, Kupang - Ribuan pengungsi korban banjir di Desa Malaka Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai kelaparan. Pasalnya, stok beras bantuan dari pemerintah mulai menipis.

"Beras bantuan yang ada di kantor camat hanya tersisa 1 ton, namun bantuan itu juga tidak disalurkan lagi ke pengungsi," kata Kepala Desa Lasaen, Bernadus Nakseran yang dihubungi Tempo dari Kupang, Minggu (24/4) malam.

Menurut Bernadus, beras bantuan yang diendapkan di kantor camat sebanyak 5 ton sudah didistribusikan ke pengungsi di kecamatan itu. Setiap warga diberikan sebanyak 2 kilogram (kg) beras. Namun, sekarang warga sudah mulai kehabisan makanan. "Saya diminta warga untuk mengecek beras bantuan, karena warga sudah mulai kelaparan," katanya.

Saat ini, katanya, warganya hanya bertahan hidup dengan makan pisang, karena bantuan beras sebanyak 2 kg telah habis dimakan. "Kita makan apa adanya," katanya. Dia mengaku telah menghadap ke pihak kecamatan mempertanyakan bantuan bagi pengungsi, namun pihak kecamatan mengarahkan agar pengungsi di Kecamatan Malaka Barat pindah ke Kecamatan Weliman, karena disana banyak makanan.

"Saya nyaris bentrok dengan petugas kecamatan, karena disuruh untuk pindah ke Kantor Camat Weliman. Yang tidak mau pindah tidak akan diberikan bantuan. Padahal status kita sama-sama pengungsi," katanya.
Bahkan, menurut dia, beras bantuan di kantor camat masih tersisa sebanyak 1 ton yang belum didistribusikan. "Apa salahnya kalau beras itu didistribusikan ke pengungsi di Malaka Barat, sehingga tidak perlu pindah," katanya.

Akibat kelaparan, katanya, sebanyak 65 kepala keluarga atau 192 jiwa warganya telah mengungsi ke Weliman. Sedangkan, 99 KK atau 368 jiwa masih bertahan di Kantor Camat Malaka Barat dan Kantor Desa Lasaen. Bernadus meminta agar status mereka sebagai pengungsi dicabut, karena tidak diberikan bantuan apa pun dari pemerintah.

Dia menambahkan, makanan di Kecamatan Weliman memang berlimpah, karena pada Sabtu (23/4) kemarin, Gubernur NTT kembali memberikan bantuan beras sebanyak 2 ton, serta dana sebesar Rp300 juta.

Wakil Bupati Belu, Ludovikus Taolin mengatakan, jumlah pengungsi akibat Banjir yang meluap dari Sungai Benenain di Kabupaten Belu mencapai 454 KK atau 1.865 jiwa. Banjir melanda daerah itu sejak akhir Maret lalu. "Warga yang mengungsi itu berasal dari Desa Umatoos, Lasaean, Motaulun, Naas dan Fafoe," katanya.

Sampai saat ini, banjir masih merendam lima kecamatan di daerah itu. Bahkan, di Desa Lasaen banjir sudah membentuk kali setinggi 1 meter, sehingga lokasi itu tidak bisa ditempat lagi oleh warga.

YOHANES SEO

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya