Kehidupan Urbanis Indonesia Memburuk  

Reporter

Editor

Minggu, 24 April 2011 16:09 WIB

Tiga anak menggunakan kakus di pinggir pantai perkampungan nelayan Cilincing, Jakarta,(2/6) Kurangnya kesadaran masyarakat sekitar akan kebersihan dan fasilitas MCK yang tidak memadai membuat mereka mengotori laut. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kondisi ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah urban tak banyak berubah dibanding 2 tahun lalu, bahkan kian memburuk. Hal ini terungkap dalam riset yang dilakukan Institute for Strategic and Public Policy Research (Inspire) di 15 kota besar di seluruh Indonesia.

Head of Researcher Inspire Marbawi A. Katon mengatakan dari 1.500 responden yang disurvei hanya 13,6 persen yang beranggapan kondisi perekonomian nasional lebih baik. "Ini adalah persepsi masyarakat urban terhadap kondisi ekonomi satu tahun terakhir," katanya di Jakarta, Ahad (24/4).

Masyarakat yang beranggapan ekonomi setahun belakangan memburuk mencapai 46,2 persen. Sedangkan 37,5 persen lainnya menganggap tak ada perubahan. Jika dibandingkan dengan situasi dua tahun lalu, tercatat 45,1 persen beranggapan tidak ada perubahan.

Menurut peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Nico Harjanto, meski indikator ekonomi makro tumbuh positif, kenyataannya sektor riil tak banyak mengalami kemajuan. Pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen tak diikuti pembangunan sektor riil.

"Sektor apa yang menyumbang pertumbuhan paling besar? Apakah pertanian? Bukan," ujarnya. Masyarakat juga sadar, meski pertumbuhan ekonomi cukup bagus, masih banyak masalah kelaparan di daerah. Alokasi anggaran untuk pembangunan tetap lebih kecil dan banyak kasus di level mikro.

Peneliti dari Paramadina Graduate School Abdul Malik Gismar menilai serupa. Pertumbuhan ekonomi yang selalu digaungkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tak diterjemahkan dalam peningkatan kualitas layanan publik. "Tidak ada perubahan angka pengangguran atau peningkatan kualitas pendidikan," kata Gismar.

Ia menandai adanya benturan antara realitas makro dan kenyataan di level riil. Menurutnya, secara politis, pencitraan terkait pertumbuhan ekonomi memang laku di luar negeri, tapi tak akan bisa menarik perhatian kalangan pemilih urban. Apalagi kondisi ekonomi riil seperti kesehatan dan kualitas pendidikan lebih dekat dengan realitas masyarakat.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

34 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

47 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

47 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

47 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya