Makassar Terancam Tak Dapat Piala Adipura  

Reporter

Editor

Kamis, 21 April 2011 15:25 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Makassar -Tim penilai dari Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan Kota Makassar masih sulit mendapatkan Piala Adipura tahun ini. Alasannya, dalam pemantauan pertama yang dilakukan tim dari Kementrian pada Maret lalu, kondisi sejumlah titik lokasi pemantauan dinilai buruk.

"Tapi masih ada peluang bagi Makassar untuk peroleh Adipura pada pemantauan kedua,"kata Sudirman, Asisten Deputi Pengolahan Sampah Kementrian Lingkungan Hidup saat ekspose hasil pemantauan di ruang pola kantor Walikota Makassar, Kamis (21/4/2011).

Ekspose tersebut dihadiri Walikota Ilham Arief Sirajuddin, asisten bidang ekonomi, pembangunan dan sosial, Burhanuddin, sejumlah kepala dinas, seluruh camat dan lurah se-Kota Makassar.

Menurut Sudirman, pemantauan pertama hanya meliputi penilaian fisik kebersihan dan kenyamanan lingkungan kota. Sedangkan pemantauan kedua meliputi penilaian nonfisik
Dalam pemantauan tahap pertama, tim dari kementrian menilai kota Makassar untuk sementara menduduki peringkat ketujuh dari 14 kota metropolitan dengan perolehan nilai 70,8.

Kementrian menetapkan nilai baik untuk penilaian Adipura yaitu di angka 70-80. Untuk meraih piala, kota harus memiliki angka di atas 75. "Makassar masih rawan, kalau mau dapat piala harus bernilai minimal 75," kata Sudirman.

Anggota tim penilai Adipura, Melda Mardalina, mengatakan pada pemantauan pertama Maret lalu, tim menetapkan 17 titik lokasi pemantauan mulai lingkungan kelurahan, sekolah, rumah sakit dan puskesmas, terminal, pelabuhan, sungai dan bantaran kali.

Dari beberapa lingkungan tersebut, hanya puskesmas yang memperoleh nilai sempurna. Tim menetapkan secara acak Puskesmas Ujung Pandang baru sebagai salah satu titik lokasi pemantauan untuk dinilai. Di puskesmas tersebut, seluruh aspek penilaian meliputi pengelolaan sampah sampai penghijauan dinilai baik.

Sedangkan titik lokasi lainnya seperti drainase di Jalan Perintis Kemerdekaan ditemukan sampah menumpuk di dalam saluran sehingga menghambat aliran air. Pengelolaan taman kota seperti Taman Maccini Masjid Raya dinilai masih buruk. Pasar juga dinilai buruk karena masih ditemukan sampah berserakan. Adapun kontainer tempat sampah yang disebar di sejumlah kelurahan dinilai tidak layak, karena sampah masih ditemukan berserakan.

Dia mengatakan tim pemantau akan berkunjung kembali ke Makassar untuk melakukan pemantauan kedua pada Mei nanti. Namun, tanggal kedatangannya dirahasiakan. "Mudah-mudahan pemantauan kedua nanti, Makassar bisa lebih bersih,"ujar Sudirman.

Makassar telah lama tak memperoleh Piala Adipura, setelah menang pada 1994 dan 1995. Saat ekspose tersebut, Walikota Ilham Arief Sirajuddin memerintahkan seluruh camat dan Lurah serta Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait terus memantau kondisi seluruh wilayah.

Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Naisyah Tun Asikin, berjanji menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di setiap Puskesmas. "Kami akan pertahankan kebersihan dan kenyaman itu," kata dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Keindahan Makassar, Muhammad Kasim, berjanji akan membenahi kontainer sampah yang dinilai tidak layak. "Semua itu akan kami benahi,"kata dia.
INDRA OY

Berita terkait

Kota Bontang Raih Penghargaan Adipura Kencana

58 hari lalu

Kota Bontang Raih Penghargaan Adipura Kencana

Keseriusan Pemerintah Kota Bontang dalam menangani masalah lingkungan, membuat Kota Bontang mendapatkan penghargaan Adipura Kencana yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK), di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

59 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

59 hari lalu

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Adipura Kencana 2023 untuk 5 Daerah, Ini Daftarnya

59 hari lalu

Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Adipura Kencana 2023 untuk 5 Daerah, Ini Daftarnya

Siti Nurbaya memberikan penghargaan itu kepada lima daerah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

6 Februari 2024

KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

Terdapat 35 TPA yang terbakar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Surabaya Gelar Kirab 14 Penghargaan

2 Maret 2023

Surabaya Gelar Kirab 14 Penghargaan

Wali Kota Eri Cahyadi berterima kasih atas kolaborasi seluruh elemen masyarakat menjadikan Surabaya semakin baik.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT DKI Jakarta ke-495, Kanstin Petojo Selatan Dibenahi

23 Mei 2022

Jelang HUT DKI Jakarta ke-495, Kanstin Petojo Selatan Dibenahi

RT dan RW setempat diminta untuk mempercantik lingkungannya untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta dan penilaian Adipura.

Baca Selengkapnya

Wakil Wali Kota Depok: Siapa yang Bisa Mengelola Sampah Kami Berikan Anggaran

19 September 2021

Wakil Wali Kota Depok: Siapa yang Bisa Mengelola Sampah Kami Berikan Anggaran

Imam mengatakan, masalah persampahan masih menjadi persoalan utama di setiap daerah tak terkecuali di Depok.

Baca Selengkapnya

Setiap Hari Kota Depok Hanya Sanggup Kelola 900 Ton Sampah

12 Februari 2019

Setiap Hari Kota Depok Hanya Sanggup Kelola 900 Ton Sampah

Padahal Kota Depok setiap hari menghasilkan sampah rumah tangga sebanyak 1.320 ton,

Baca Selengkapnya

Menteri LHK Jelaskan Alasan Kota Depok Tak Mungkin Dapat Adipura

10 Februari 2019

Menteri LHK Jelaskan Alasan Kota Depok Tak Mungkin Dapat Adipura

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bilang Kota Depok belum rapi dan sedang dibina.

Baca Selengkapnya