TEMPO Interaktif, Jakarta - Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), terdakwa kasus tindak pidana terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, mengaku tak kenal M Syarif, pelaku bom bunuh diri di masjid polres kota Cirebon. Hal ini diungkapkannya sebelum sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (18/4). "Ustadz tak akan mengenal simpatisannya, kalau pemimpinnya kami mungkin kenal," kata Achmad Muchidin, kuasa hukum Ba'asyir.
Ba'asyir menilai tindakan M. Syarif menyalahi Islam. Dia setuju pada spekulasi dan kemungkinan pelaku bom bunuh diri mengalami gangguan jiwa. Kalaupun ia punya kelompok, Ba'asyir menduga itu adalah kelompok musuh. "Musuh Islam memanfaatkan dia, diberi doktrin, diajari cara ngebom," kata Ba'asyir.
Saat ditanya siapa musuh yang dia maksud, Ba'asyir menyebut kafir sebagai musuh. "Musuh Islam di Indonesia ini kan banyak," kata dia. "Tak ada dalil dalam agama yang membolehkan hal itu, kata Ba'asyir.
Sonhadi, Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Media Center, juga membantah keanggotaan M. Syarif dalam JAT. "M. Syarif bukan anggota JAT," kara dia.
MARTHA RUTH THERNIA
Ba'asyir menilai tindakan M. Syarif menyalahi Islam. Dia setuju pada spekulasi dan kemungkinan pelaku bom bunuh diri mengalami gangguan jiwa. Kalaupun ia punya kelompok, Ba'asyir menduga itu adalah kelompok musuh. "Musuh Islam memanfaatkan dia, diberi doktrin, diajari cara ngebom," kata Ba'asyir.
Saat ditanya siapa musuh yang dia maksud, Ba'asyir menyebut kafir sebagai musuh. "Musuh Islam di Indonesia ini kan banyak," kata dia. "Tak ada dalil dalam agama yang membolehkan hal itu, kata Ba'asyir.
Sonhadi, Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Media Center, juga membantah keanggotaan M. Syarif dalam JAT. "M. Syarif bukan anggota JAT," kara dia.
MARTHA RUTH THERNIA
