Yusuf Supendi Merasa PKS Usik Hak Asasinya  

Reporter

Editor

Jumat, 8 April 2011 10:09 WIB

Yusuf Supendi. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO Interaktif, Jakarta - Salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera, Yusuf Supendi, akan menyambangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta, Jumat siang ini, 8 April 2011 sekitar pukul 14.00 WIB.

“Saya akan memberitahukan pada Komnas HAM bahwa hak asasi manusia saya sebagai muslim dan warga negara RI telah diporakporandakan,” kata Yusuf melalui surat elektronik yang diterima Tempo, hari ini.

Pihak yang dituduh Yusuf mengusik hak asasinya adalah Dewan Pertimbangan Pusat PKS, Dewan Pertimbangan Wilayah PKS Banten, dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Yusuf mengatakan, ia menyesalkan sikap partai yang melarang dirinya dilibatkan dalam kegiatan kader dan simpatisan, serta adanya larangan bagi seluruh kader untuk menolak produk pemikirannya dalam bentuk apapun.

“Larangan itu disampaikan partai dalam i'lanat DPP tanggal 17 November 2008 dan dibacakan setiap ada pertemuan struktur kader inti, serta disampaikan secara substansial pada kader pendukung,” kata Yusuf.

Hal kedua yang dilaporkan Yusuf ke Komnas adalah adanya larangan bagi seluruh kader dan simpatisan PKS untuk berinteraksi dengannya. Bahkan kata Yusuf, pertemuan dengannya dihukumkan haram. Sehingga kader yang diketahui berkomunikasi dengannya, akan diberi sanksi.

Selain itu, Yusuf juga akan mengadukan proses pencopotan dirinya dari keanggotaan partai, yang tak sesuai dengan AD/ART PKS. “Bahkan salinan SK DPP PKS belum saya terima sampai sekarang,” ujarnya.

Terakhir, Yusuf juga akan mengadukan pesan pendek (SMS) yang dikirimkan Luthfi padanya. SMS-SMS Luthfi dinilai Yusuf mengusik ketenangannya. “Saya hanya mengirimkan sebagian kecil dari 143 halaman SMS Luthfi yang juga saya serahkan ke Polri.”

Sebelumnya, Yusuf juga sudah menyambangi sejumlah institusi, yakni Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, Mabes Polri, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kepada BK DPR, Yusuf mengadukan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta. Anis disebut Yusuf menggelapkan dana Pilkada DKI Rp 10 miliar yang didapat dari Adang Daradjatun.

Sedangkan Luthfi dilaporkan karena mengelola dana Pemilihan Umum 1999 yang 94 persennya adalah sumbangan Timur Tengah, mendapat Rp 34 miliar dari Jusuf Kalla, dan mengirim pesan pendek (SMS) teror pada Yusuf.

Yusuf kemudian juga melaporkan Anis ke KPK, dengan tuduhan penggelapan dana. Bersamaan dengan aduannya, sejumlah bukti diserahkan Yusuf ke KPK. Saat ini KPK sedang mempelajari pengaduan Yusuf.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

24 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

24 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya