Pleno Badan Kehormatan soal Yusuf Supendi Dijadwal Ulang
Kamis, 24 Maret 2011 18:21 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat akan menjadwal ulang rapat pleno membahas laporan Yusuf Supendi terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaq. "Kami akan agendakan di rapat pleno BK selanjutnya," ujar Wakil Ketua Badan Kehormatan, Nudirman Munir saat ditemui Tempo di gedung dewan, Kamis 24 Maret 2011.
Sebelumnya, Yusuf Supendi yang merupakan salah satu pendiri PKS melaporkan Luthfi pekan lalu. Ia melaporkan Luthfi karena dianggap telah melakukan perbuatan tercela dengan mencemarkan nama baiknya. Selain itu, Luthfi juga dituduh meneror Yusuf melalui sejumlah pesan singkat.
Laporan ini telah diterima Badan Kehormatan. Bahkan, BK sempat menjadwalkan rapat pleno untuk memutuskan apakah laporan ini diterima atau tidak. Namun, rapat pleno yang dilakukan awal pekan lalu belum membahas soal itu.
Nudirman mengaku tak tahu alasan dibalik batalnya pembahasan laporan Yusuf ini dalam rapat pleno. Ia mengatakan tak sempat hadir dalam rapat pleno karena sedang mengikuti rapat Komisi III di Cikopo. "Ini saya baru datang dari sana, nanti saya tanyakan ke anggota BK kenapa pembahasan ini digagalkan," ujarnya.
FEBRIYAN
Sebelumnya, Yusuf Supendi yang merupakan salah satu pendiri PKS melaporkan Luthfi pekan lalu. Ia melaporkan Luthfi karena dianggap telah melakukan perbuatan tercela dengan mencemarkan nama baiknya. Selain itu, Luthfi juga dituduh meneror Yusuf melalui sejumlah pesan singkat.
Laporan ini telah diterima Badan Kehormatan. Bahkan, BK sempat menjadwalkan rapat pleno untuk memutuskan apakah laporan ini diterima atau tidak. Namun, rapat pleno yang dilakukan awal pekan lalu belum membahas soal itu.
Nudirman mengaku tak tahu alasan dibalik batalnya pembahasan laporan Yusuf ini dalam rapat pleno. Ia mengatakan tak sempat hadir dalam rapat pleno karena sedang mengikuti rapat Komisi III di Cikopo. "Ini saya baru datang dari sana, nanti saya tanyakan ke anggota BK kenapa pembahasan ini digagalkan," ujarnya.
FEBRIYAN
