Banjir Lahar Dingin Merapi Diprediksi Terjadi Hingga Mei  

Reporter

Editor

Kamis, 24 Maret 2011 13:50 WIB

Warga Sirahan, Salam, Magelang, menyelamatkan barang melalui aliran Kali Putih yang dipenuhi material Merapi. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Sleman -Banjir lahar dingin di Kali Opak dan Kali Gendol serta sungai-sungai yang berada di selatan atau tenggara Gunung Merapi diprediksi hingga dasarian pertama bulan Mei 2011. Intensitas hujan juga diperkirakan lebih banyak di sisi itu akibat dari angin munson Australia.

"Diperkirakan hujan akan lebih sering di sisi selatan atau tenggara Merapi, maka perlu diwaspadai banjir lahar dingin di sungai yang berada di sisi tersebut, setiap akan turun hujan, kami mengumumkan melalui frekwensi pemantauan Merapi," kata Nugroho, staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (24/3).

Akhir-akhir ini, hujan dengan intensitas tinggi sudah mengguyur sisi selatan/tenggara Merapi. Akibatnya sungai-sungai yang berhulu di gunung berapi itu mengalirkan material vulkanik dalam jumlah banyak sehingga beberapa dusun terkubur material berupa pasir, kerikil, batu-batu besar dan lumpur.

Meskipun diprediksi episode banjir lahar dingin hingga Mei, namun pada awal musim panas itu bukan berarti tidak turun hujan. Bahkan masa pancaroba diperkirakan justru hujan lebih deras meskipun tidak sering. "Tanda-tandanya jika awan comulunimbus atau CB, maka dipastikan hujan akan turun deras disertai angin kencang," kata dia.

Material vulkanik yang telah dimuntahkan oleh Merapi pada 2010 lalu sekitar 140 juta meter kubik. Meskipun sudah sering diguyur hujan selama 4 bulan, namun yang sudah terbawa arus sungai yang menjadi banjir lahar dingin baru 30 persennya.

Menurut Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, karena yang turun baru 30 persen maka potensi terjadinya banjir lahar dingin akan berlangsung hingga 3 atau 4 kali musim hujan.

Disinggung soal normalisasi sungai dengan pengerukan, ia menyatakan itu sebagai upaya darurat yang sifatnya meminimalisir melubernya material ke perkampungan. Hingga kini, status gunung yang berada di perbatasan empat kabupaten di Yogyakarta dan Jawa Tengah itu masih waspada, yaitu aktivitas vulkanik gunung itu masih ada meskipun tidak signifikan. Bahkan kadang masih mengeluarkan asap tebal dan juga terjadi hujan abu tipis.

Muh Syaifullah

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya