10 Jamaah Ahmadiyah Subang Masuk Islam

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 11:29 WIB

Jemaat Ahmadiyah yang telah menyatakan diri kembali secara sukarela ke ajaran Islam. TEMPO/NANANG SUTISNA

TEMPO Interaktif, Subang - Sebanyak 10 dari 62 anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia di Kabupaten Subang, Jawa Barat menyatakan kembali menganut ajaran islam. "Saya menyatakan kembali ke ajaran islam," kata Asep Rachmat, salah seorang mantan anggota JAI asal Kecamatan Binong, kepada Tempo, di kantor Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Subang, Rabu (16/3). "Saya akan bersyahadat lagi."

Asep juga menegaskan bahwa dia kembali ke ajaran Islam tanpa paksaan. "Tidak ada tekanan apalagi paksaan dari siapa pun," ujar Asep yang berpakaian batik dan berkopiah. "Termasuk dari Pak Camat."

Dia juga mengungkapkan bahwa dari keluarganya hanya dirinyalah yang masuk JAI. "Anak dan isteri saya tetap melaksanakan ajaran islam. Secara jujur Asep juga menyatakan bahwa ajaran Ahmadiyah itu memang ada perbedaan dengan islam. "Saya merasakannya memang ada perbedaannya."

Sobari Syueb, Ketua MUI Kabupaten Subang mengatakan jumlah jemaah Ahmadiyah di Subang tercatat 62 orang. "Dengan telah adanya pernyataan dari 10 anggota JAI kembali kepada islam, berati jemaah JAI saat tinggal 50 orang lagi," kata Sobari.

Karena sesuai syariat islam mereka telah murtad, "Maka mereka harus bersyahadat kembali," ujarnya.

Tempo yang menyaksikan langsung proses pengucapan syahadat dari para anggota JAI tersebut. Dari sepuluh yang menyatakan kembali ke ajaran islam hanya enam orang langsung hadir dan mengucapkan syahadat kembali. Empat lainnya berhalangan karena ada keluarganya yang sakit.

NANANG SUTISNA


Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya