Tiga Faktor Pengaruhi Merosotnya Suara PPP

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2011 14:25 WIB

Suryadharma Ali. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada tiga faktor yang mempengaruhi merosotnya suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang harus segera diperbaiki. Pertama, PPP gagal mempertahankan suara pemilih lama mereka.

"PPP gagal mempertahankan pangsa pasar tradisionalnya, dan disaat yang sama tidak mampu meraup pangsa pasar pemilih baru," kata Burhanuddin dalam seminar sehari bertema 'Meneguhkan Kembali Kesungguhan Berpartai' di Jakarta, Selasa 15 Maret 2011. Seminar digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat PPP.


Menurut Burhanuddin, poin ini merupakan kesalahan terbesar PPP, karena tak mampu mempertahankan suara pemilih tradisional mereka. Dilihat dari profil pemilih PPP sebelumnya, sebagian besar pemilih lebih banyak berdomisili di desa, dengan pendidikan menengah kebawah. Suara pemilih tradisional ini beralih ke partai Islam lainnya, bahkan cenderung banyak diambil oleh partai nasionalis seperti Demokrat di pemilu 2009 lalu.

Faktor kedua, sebagai partai yang pemilihnya berasal dari masyarakat golongan menengah kebawah, PPP sangat jarang menyuarakan isu-isu keberpihakan pada rakyat. Padahal, tema inilah yang sangat berhubungan dengan kader dan simpatisan PPP.

"PPP perlu jubir-jubir ekonomi. Lebih baik masuk level yang terkait hajat hidup orang banyak berbicara tentang kesenjangan sosial, ekonomi, dan sebagainya. Saya belum pernah dengar ada tokoh PPP yang berbicara tentang ketahanan pangan," ujarnya.

Sedangkan faktor ketiga adalah krisis ketokohan umat ditubuh partai berlambang Ka'bah ini. Padahal hal ini juga menjadi penting disaat politik elektoral semakin dipengaruhi tokohisme yang demikian kuat. "Tahun 2009 tidak memiliki tokoh yang lahir dari partai Islam. Partai islam kurang mampu menjual pemimpin-pemimpin yang memiliki magnet yang cukup kuat untuk menarik pemilih," kata dia.

Jika ingin tetap bertahan, kata Burhanuddin, PPP harus bisa memperhatikan tiga hal tersebut, atau minimal bisa meraup kembali suara mereka, yakni pangsa pasar tradisional itu. Partai ini juga harus berani menjual isu-isu nonagama. "Partai Islam harus piawai memainkan isu-isu agama dan meningkatkan kompetensi serta kapasitasnya agar dipercaya publik menangani problem sosial ekonomi," kata Burhanuddin.

MUNAWWAROH

Advertising
Advertising

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

39 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

41 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

42 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

42 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

42 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya