Minat Menjadi Pegawai Negeri Picu Pengangguran Terbuka

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 16:02 WIB

TEMPO Interaktif, KEDIRI - Kepala Seksi Bursa Kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk (Disnakertransduk) Provinsi Jawa Timur Budi Raharjo mengatakan, lulusan Sekolah Menengah Atas mendominasi jumlah pengangguran terbuka di Jawa Timur.

Tingginya minat masyarakat untuk menjadi pegawai kantor atau menjadi pegawai negeri memicu tingkat pengangguran karena mereka tidak memiliki alternatif lain sebagai peluang kerja.

Budi menjelaskan, berdasarkan data bulan Agustus 2010, jumlah pengangguran terbuka sebanyak 826.893 orang dari 37 juta jiwa penduduk Jawa Timur.

Adapun jumlah angkatan kerja berkisar 20 juta per tahun, dengan ketersediaan lowongan kerja sebesar 19 juta per tahun. “Masih belum imbang antara lapangan kerja dan pencari kerja,” kata Budi usai mengikuti seminar internasional tentang peluang kerja dan belajar ke luar negeri bagi tenaga keperawatan dan kesehatan di Hotel Lotus Kediri, Jumat (4/3).

Rendahnya penyerapan tenaga kerja, menurut Budi, akibat minimnya kualifikasi pekerja yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini di antaranya ditentukan dari tingkat pendidikan dan kemampuan pencari kerja. “Sudah tidak ada perusahaan yang mau menerima tenaga lulusan sekolah dasar dan menengah pertama,” papar Budi.

Selain kualifikasi pekerja, minimnya informasi lowongan kerja yang diterima pencari kerja, terutama di pedesaan, turut mempengaruhi pengangguran terbuka. Dan satu hal yang sulit dihilangkan dari masyarakat adalah tingginya ekspektasi pada pekerjaan kantoran seperti pegawai negeri.

Pola pikir inilah yang menurut Budi menghambat pertumbuhan kerja saat ini. Sebab masyarakat seolah-olah belum menganggap memiliki pekerjaan layak jika tidak menjadi pegawai negeri atau kantoran. “Dorongan keluarga untuk menjadi pegawai kantoran juga masih besar,” ucap Budi.

Tahun 2010, rasio pencari kerja, jumlah lowongan, dan kualifikasi pekerja sebesar 4:2:1. Artinya dari empat pekerja yang memperebutkan dua lowongan hanya tersaring satu orang yang memenuhi kualifikasi. Rasio ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 sebesar 7:2:1.

Masih menurut data Disnakertransduk Jawa Timur, daerah yang memiliki angka pengangguran terbuka terbesar adalah Sidoarjo. Disusul Madiun, Mojokerto, Pasuruan, dan Malang. Kelompok pengangguran ini berangsur-angsur mulai bergeser ke jenjang lebih tinggi, yakni diploma dan sarjana.

Saat ini pemerintah terus memacu semangat enterprenuer pelajar dan mahasiswa. Mereka diharapkan tidak menjadi pencari kerja di instansi pemerintah maupun swasta, melainkan harus mampu menciptakan peluang kerja sendiri. HARI TRI WASONO.

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya