Depkes Siapkan Anggaran Rp 4,6 Triliun Tahun 2002

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 11:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Kesehatan menyiapkan anggaran rutin dan pembangunan sebesar Rp 4,6 triliun untuk tahun 2002 untuk pembangunan bidang kesehatan. “Dana itu diarahkan untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar serta rujukan terutama bagi penduduk miskin,”kata Sekjen Departemen Kesehatan Dadi S. Argadiredja dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di gedung MPR/DPR, Rabu (13/2). Upaya pelayanan kesehatan dasar antara lain meliputi pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, layanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan obat generik esensial. Upaya tersebut dilaksanakan dengan penyediaan sarana dan prasarana, pemerataan dan mutu pelayanan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. Dadi mengatakan, masyarakat yang rentan tetap memperoleh perhatian tinggi agar mereka dapat menikmati haknya untuk sehat. Perhatian akan diberikan pula untuk peningkatan layanan kesehatan bagi peserta Askes (Asuransi Kesehatan). “Menyediakan anggaran untuk dapat mendukung upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi pegawai negeri dan TNI/Polri,” kata dia. Strategi pelaksanaan pembagunan bidang kesehatan tersebut adalah melaksanakan disentralisasi secara bertahap. Caranya dengan memastikan pembagian tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah. Cara lain, yaitu dukungan dana di sektor kesehatan bagi daerah terutama untuk menghindari kekosongan pembiayaan kesehatan. Ditempat yang sama anggota Komisi VII DPR Fauazila Abdulla secara tegas meminta agar Departemen Kesehatan pada tahun 2002 menyerahkan proyek perbaikan gizi para pengungsi kepada daerah tingkat II, dalam hal ini Suku Dinas Kabupaten atau Kotamadya. Jadi tidak lagi dikerjakan oleh departemen itu secara langsung. ”Karena kurang paham dengan situasi di daerah, bantuan tidak langsung sampai ke tangan pengungsi,“ dia menjelaskan. Ia mencontohkan apa yang terjadi dengan pengungsi di Sulawesi Tengah. Dengan alasan kurangnya dana bantuan, tidak sampai ke tangan pengungsi yang sudah meninggalkan kamp-kamp pengungsi dan telah kembali ke daerah asalnya. “Menurut sumber, kurangnya dana diakibatkan anggaran dana dipotong 15 persen oleh kepala dinas dan pimpinan proyek untuk kebutuhn pribadi,” ungkap anggota Fraksi PDI-P itu. (Kurniawan-Tempo News Room)

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 menit lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

2 menit lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

4 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

8 menit lalu

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

Megawati Hangestri belum mampu menunjukan sihirnya di Proliga 2024. Dalam dua laga yang dia ikuti, Jakarta BIN terus kalah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

12 menit lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

12 menit lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

18 menit lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

22 menit lalu

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

Setelah lama bekerja sama di ajang F1, Red Bull Racing dan Adrian Newey berpisah

Baca Selengkapnya