Menolak Transmigrasi, Pengungsi Kembali keTimor Lorosae

Reporter

Editor

Jumat, 21 November 2003 09:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski mayoritas pengungsi di Nusa Tenggara Timur menginginkan tinggal di Indonesia, namun banyak yang akhirnya memilih kembali ke Timor Lorosae. Minggu (17/6), sebanyak 125 orang warga eks pengungsi akan kembali ke Timor Lorosae, melalui jalan darat. Rombongan ini adalah kelompok penyeberang kedua, setelah Sabtu (16/6) kemarin 35 orang diberangkatkan melalui jalan darat dari Motoain ke Batugede usai pelaksanaan registrasi 6 Juni, dua pekan sebelumnya. Dan, hari Senin besok (18/6) akan diberangkatkan lagi sebanyak 125 orang yang sudah mendaftarkan diri untuk kembali.

“Ada banyak yang berubah pilihannya setelah registrasi, yang semula memilih tinggal di Indonesia sekarang mendaftar untuk pulang. Dalam satu keluarga ada yang jumlahnya 5 orang awalnya memilih tinggal di Indonesia, 3 orang kemudian merubah pilihannya untuk kembali ke Timtim dan dua yang lainnya menetap," kata Karo Humas Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Johanis Kosapilawan. Namun, ia tidak menjelaskan mengapa banyak yang merubah pilihannya untuk kembali ke Timtim sesudah registrasi.

Keterangan yang dihimpun Tempo di kamp-kamp pengungsi Noelbaki dan Tuapukan, Kabupaten Kupang mengatakan mereka mengubah pikirannya untuk kembali ke Timor Lorosae karena tidak bersedia mengikuti program pemerintah Indonesia untuk ditransmigrasikan keluar Pulau Timor. Dan pada dasarnya semua orang Timor Lorosae ingin kembali ke kampung halamannya. Hanya saja saat ini mereka masih khawatir akan situasi keamanan, ekonomi dan masih mengamati seusai pemilu yang direncanakan 30 Agustus nanti.

“Walau saya memilih menetap di Indonesia, tetapi sebenarnya saya tetap akan pulang ke kampung halaman, suatu saat saya akan kembali ke sana. Di Tim-Tim, kami ada rumah walau sederhana, juga tanah pertanian, ketimbang di sini hidup di barak, tanah tidak ada, kami hanya menunggu bantuan saja, yang kadang-kadang jarang diterima,” kata Ny Anapinto Ximenes asal Lospalos yang ditemui di Noelbaki.

Hal itu juga dibenarkan Max Bere, warga eks Kovalima. “Walau kami sudah memilih untuk menetap di Indonesia pada saat registrasi, keinginan kami sangat kuat untuk kembali ke kampung halaman di Timor Lorosae. Pilihan tinggal di Indonesia hanyalah sementara, kami akan segera mendaftar untuk pulang ke Timtim, ‘’kata Max.

Sebagaimana telah diberitakan, hasil registrasi sebanyak 53.824 kepala keluarga ( KK ) atau 295.744 jiwa, tercatat 115.983 pencoblos, yang memilih tinggal di Indonesia sebanyak 90.458 pencoblos, yang memilih kembali ke Tim-Tim 1.221 pencoblos dan selebihnya abstain dan rusak. Bagi mereka yang memilih kembali, pemerintah langsung memfasilitasi pemulangan mereka ke Tim-Tim.Mereka yang memilih tinggal di Indonesia, pemerintah akan segera mentransmigrasikan keluar Pulau Timor. Pemerintah Daerah NTT hanya mampu menerima 6.000 kepala keluarga ( KK ). Ini berarti sekitar 47.000 KK harus ditransmigrasikan keluar Pulau Timor. Dana untuk mentransmigrasikan warga eks Tim-Tim itu masih akan diupayakan dari luar negeri. Negara yang sudah menyatakan akan membantu ialah Belanda sebanyak 6 juta Euro atau sekitar US$ 5 juta dolar.

Advertising
Advertising

Sejauh ini yang telah menyatakan penolakan kehadiran transmigran warga eks pengungsi Tim-Tim ialah Bupati Kupang Ibrahim Medah. Bupati Kupang menolak dengan alasan warga eks Tim-Tim itu tidak bersahabat dengan masyarakat Kabupaten Kupang. Sejak mereka ditampung, para pengungsi sudah berulang kali bentrok dan warga Kupang selalu menjadi korban. Tidak saja harta benda, tetapi banyak warga Kupang yang mati konyol dibunuh warga Timtim itu. Padahal, semula kehadiran para pengungsi diterima lantaran dianggap masih bersaudara sebagai orang Timor. (Jeffrianhto).

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

12 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

20 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

20 menit lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

21 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

23 menit lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

24 menit lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

25 menit lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

27 menit lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya