Tidak Ada Tawar Menawar Lagi

Reporter

Editor

Jumat, 21 November 2003 08:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana digelarnya sidang di pengadilan militer untuk kasus Trisakti, Semanggi I dan II. Sekretaris Kontras Usman Hamid menyatakan dalam konferensi pers di depan para wartawan di Kantor LBH Jakarta, Jumat (15/6). "Tuntutan kami pengadilan HAM Ad hoc. Tidak ada tawar menawar lagi," katanya dengan semangat.

Kasus Trisakti, Semanggi I dan II dinilai Kontras merupakan pelanggaran berat HAM yang seharusnya diadili lewat pengadilan HAM ad hoc. Mereka menilai kasus tersebut sudah bukan merupakan tindak pidana biasa, tapi sudah dipayungi kebijakan politik untuk melakukan tindakan represif dari pimpinan TNI/Polri."Pengadilan militer hanya akan mengadili pelaku-pelaku di lapangan, bukan perwira menengah atau tinggi," ujar Usman.

DPR yang seharusnya hanya merekomendasikan mekanisme pengadilan, menurut mereka telah menyalahgunakan kewenangannya, sehingga DPR saat ini cenderung menentukan kualitas pengadilan, yaitu apakah pengadilan biasa, militer atau HAM. "Ini seharusnya tugas Komnas HAM, bukan DPR," katanya yang pada konferensi pers tersebut didampingi oleh Tim relawan Untuk Kemanusiaan Adi Prasetyo. Komnas HAM sendiri telah menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan pelanggaran HAM.

Menurut Kontras, kegagalan parlemen membawa kasus ini ke Pengadilan HAM, "KPP HAM macet dalam penyelidikan karena diantara anggotanya ada yang mementahkan hasil sidang paripurna," ujarnya. Informasi ini, kata Usman, didapat dari Sekjen Komnas HAM Asmara Nababan.

Kontras menduga adanya konspirasi antara militer dengan DPR untuk memblokade proses penyelesaian dan mekanisme yang sedang berjalan. Dalam hal ini mekanisme berdasarkan UU No. 39/1999 tentang HAM dan UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM. "DPR telah menjadi lembaga pelanggeng kekebalan hukum terhadap pelaku," katanya sambil menggerakkan tangannnya.

Kontras mempertanyakan Komnas HAM perihal kejelasan lebih lanjut atas pembentukan lebih lanjut KPP HAM untuk ketiga kasus tersebut yang telah sepakati dalam rapat paripurna Komnas HAM 5 Juni lalu. "Untuk itu kami minta KPP HAM harus segera menentukan anggotanya, sehingga KPP HAM dapat segera bekerja," pintanya.

Advertising
Advertising

Ketika ditanya Tempo apa usaha yang akan dilakukan berkaitan dengan digelarnya sidang peradilan militer, ia menjawab bahwa akan kembali menekan Komnas bersama dengan komponen mahasiswa, LSM lain dan keluarga korban menuntut peradilan HAM Ad hoc. (Kurniawan)

Berita terkait

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

4 menit lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

11 menit lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

20 menit lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

38 menit lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

1 jam lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

1 jam lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

1 jam lalu

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

Album solo kedua RM BTS akan dirilis pada 24 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

2 jam lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

2 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

Liverpool ditahan imbang 2-2 oleh West Ham dalam pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

2 jam lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya