Warga Kediri Mengeluhkan Asap PT Gudang Garam  

Reporter

Editor

Jumat, 11 Februari 2011 15:18 WIB

Pabrik PT Gudang Garam Tbk. Kediri, Jawa Timur. ANTARA/Arief Priyono
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Warga Kota Kediri mengeluhkan asap dari salah satu cerobong pabrik rokok PT Gudang Garam yang melanda pemukiman.

Serangan asap pabrik tersebut telah dilaporkan warga karena telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Sejumlah warga di wilayah Kota Kediri mengaku mengalami gangguan pernafasan. “Biasanya pagi dan sore terlihat pekat,” kata Solikin, 35, warga Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri, Jumat (11/2).

Menurut Solikin, kepungan asap itu juga membuat beberapa warga mengalami gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Karena itu warga meminta pemerintah setempat memberikan teguran kepada manajemen PT Gudang Garam.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri Dadiek memastikan tidak ada unsur pencemaran dalam penyebaran asap pabrik rokok terbesar di Kota Kediri tersebut. Hal itu didasarkan pada uji laboratorium yang dilakukan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penanggulangan Penyakit Menular (BBTKL-PPM) Surabaya, Kamis (10/2). “Tidak ada pencemaran sama sekali,” ujar Dadiek ketika dimintai konfirmasi oleh Tempo.

Hasil pengujian, menurut Dadiek, menunjukkan seluruh parameter memenuhi baku mutu udara. Di antaranya adalah unsur karbondioksida, monooksida, nitrogen, ozon, dan debu. Nilai unsur tersebut masih di bawah standar baku mutu yang diatur Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009. Hanya kebisingan saja yang melewati ambang batas yang ditetapkan.

Dadiek bahkan mengatakan, masyarakat terlalu membesarkan pencemaran itu. Penyakit ISPA yang dikeluhkan warga, kata Didiek, karena faktor genetik atau penyakit bawaan. “Puskesmas juga tak menerima permintaan masker,” ucapnya.

Juru bicara PT Gudang Garam Yuli Rosyadi mengakui adanya penyebaran asap tersebut. Menurut dia asap keluar dari cerobong pembakaran di Unit IX bagian pengolahan tembakau.

Meski unit tersebut berada di wilayah Kabupaten Kediri, namun pergerakan asap justru mengarah ke Kota Kediri. “Saya juga mendengar keluhan masyarakat setelah membaca koran,” paparnya.

Yuli berdalih asap tersebut menyerbu kawasan pemukiman akibat perubahan iklim akhir-akhir ini. Pergerakan udara yang terlalu rendah dituding menjadi pemicu arah asap ke rumah warga. “Ini faktor alam,” kilahnya.

Dia juga belum menerima permintaan kompensasi kerugian materiil maupun pengobatan dari warga akibat asap tersebut. Namun demikian manajemen akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menyelesaikan persoalan. HARI TRI WASONO.


Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

44 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya