Habitat Gajah dan Harimau di Jambi Terancam Musnah

Reporter

Editor

Kamis, 10 Februari 2011 16:48 WIB

Harimau Sumatra di Logas, Riau. AP/WWF Indonesia-PHKA
TEMPO Interaktif, Jambi - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi Tri Siswo, mengatakan jika kawasan habitat Gajah dan Harimau Sumatera yang ada di Provinsi Jambi, terancam habis, bila tidak ada upaya secara bersama untuk menjadikan kawasan hutan produksi dijadikan kawasan hutan konservasi.

"Beberapa tahun ke depan saya melihat habitat Gajah dan Harimau Sumatera di daerah ini akan musnah, karena semua hutan produksi yang ada sebagian besar sudah dijadikan kawasan hutan tanaman industri dan jenis perkebunan lainnya", kata Tri Siswo, kepada wartawan di Jambi, Kamis (10/2).

Padahal, kata Tri Siswo, jumlah Gajah yang masih tersisa di daerah ini berkisar 200 ekor dan Harimau Sumatera sekitar 40 ekor. "Jumlah ini akan terus berkurang dan bukan tidak mungkin akan punah seiring dengan hilangnya habitat mereka. Jangan heran jika kita mendengar kabar adanya konflik antara manusia dengan binatang buas, bukti habitat mereka sudah terancam", ujarnya.

Provinsi Jambi memiliki sedikitnya 900 ribu hektare hutan produksi. Dari jumlah tersebut sekitar 600 ribu hektare sudah diberikan izin untuk perusahaan hutan tanaman industri dan sekitar 150 ribu hektare dibuat kawasan hutan tanaman industri pertukangan.

Sisanya, sekitar 150 ribu hektare yang merupakan eks HPH PT Dalek di Kabupaten Tebo, eks HPH PT ATMA di Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Eks HPH PT IFA, akan diusulkan ke Kementerian Kehutanan untuk dijadikan kawasan konservasi bagi habitat Gajah dan Harimau Sumatera serta binatang liar dilindungi lainnya.

"Kita beberapa waktu lalu telah mengirim surat ke Menteri Kehutanan RI, agar kawasan hutan prosduksi dengan luas sekitar 150 ribu hektare itu dijadikan kawasan konservasi. Bila tidak saya yakin habitat Gajah dan Harimau Sumatera di daerah ini akan habis", kata Tri Siswo.

Hanya saja disayangkan menurut Tri Siswo, informasi yang dia terima luas hutan produksi 150 ribu hektare itu juga sudah dikeluarkan rekomendasi bupati Tebo Madjid Muaz dan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, meminta Menteri Kehutanan RI mengeluarkan izin hutan tanaman industri buat perusahaan Sinar Mas Group.

Ruddy Syaf, Manager Komunikasi dan Informasi Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, menyatakan sangat mendukung keinginan tersebut. "Bahkan, kami Warsi dari jauh-jauh hari sudah berupaya mengajukan keinginan itu, kita berharap upaya ini akan berhasil", katanya.

SYAIPUL BAKHORI







Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya