Presiden Terancam Batal Lakukan "Vote Komodo"

Reporter

Editor

Minggu, 6 Februari 2011 11:18 WIB

Presiden SBY. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, KUPANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terancam batal melakukan "Vote Komodo" di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Yayasan New7Wonders (N7W) menganulir Komodo dari salah satu finalis tujuh keajaiban alam.

Saat melakukan kunjungan kerja ke NTT, salah satu acara presiden adalah memberikan dukungan suara dalam “Vote Komodo” agar binatang purba itu masuk sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam.

Namun, karena ketidakjelasan penyelenggaraan acara yang semula dilaksanakan di Indonesia sebagai tuan rumah, nasib Komodo bakal tersisih.

Acara “Vote Komodo” sudah dijadwalkan menjadi salah satu agenda kunjungan presiden. Bukan hanya Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono, para menteri, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Menteri Penerangan Malaysia, lima duta besar dan sekitar 1.000 peserta Hari Pers Nasional (HPN) dijadwalkan akan melakukan vote, Rabu (9/2).

Kepala Bidang Promosi Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) NTT Ubaldus Gogi mengatakan, pemberian suara pada biawak raksasa komodo (varanus commodoensis) oleh presiden masih menunggu keputusan pemerintah pusat. "Bisa atau tidaknya presiden melakukan vote komodo di Kupang tergantung keputusan pemerintah pusat, Senin 7 Pebruari," katanya kepada Tempo di Kupang, Minggu (6/2).

Dia mengatakan, pemerintah pusat yang berwenang untuk melanjutkan atau menghentikan "Vote Komodo". Pemerintah pusat, Senin (7/2) akan mengumumkan secara resmi posisi komodo sebagai salah satu finalis tujuh keajaiban alam.

Masyarakat NTT juga menunggu keputusan pemerintah pusat. "Jika pemerintah pusat tidak melanjutkan vote, maka presiden batal melakukan vote komodo di Kupang," ujarnya.

Namun, lanjutnya, warga NTT tetap melakukan vote untuk mendukung komodo masuk menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam sambil menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat. "NTT sebagai daerah yang miliki Komodo tetap berupaya agar komodo tetap divoting," ucapnya.

Menurut Ubaldus, jika keputusan pemerintah pusat tidak melanjutkan vote komodo, bukan menjadi persoalan, karena komodo sudah terkenal luas di dunia internasional. "Ramainya soal ”Vote Komodo” di dunia internasional akan lebih memperkenalkan komodo," paparnya.

Namun, katanya, pemerintah pusat tentunya tidak hanya pasrah dengan keadaan tersebut. ”Pemerintah Indonesia masih bisa membawa persoalan ini ke Mahkamah Internasional."

Seperti diberitakan, Yayasan N7W akan menangguhkan komodo sebagai salah satu hewan yang dikampanyekan dalam tujuh keajaiban alam. Penangguhan itu dilakukan per 7 Februari, sehingga komodo tidak lagi diikutsertakan dalam sebagai finalis.

Penangguhan itu dilakukan setelah pemerintah Indonesia tidak sanggup memenuhi kesepakatan sebagai tuan rumah pengumuman tujuh keajaiban alam.

Syarat yang harus dipenuhi Pemerintah Indonesia dirasa terlalu berat. Selain membayar uang perijinan US$ 10 juta, juga masih harus ditambah dengan biaya operasional US$ 35 juta.

Untuk mendapatkan anggaran tersebut, Kementerian Budaya dan Pariwisata harus membicarakan dengan Kementerian Keuangan untuk kemdian dibahas dengan DPR.

YOHANES SEO.


Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

37 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

46 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya