Soal Dana Bencana, Trenggalek Minta Bantuan Pusat

Reporter

Editor

Jumat, 4 Februari 2011 17:53 WIB

Penduduk desa memeriksa rumah yang rubuh akibat diterjang banjir di desa Gemblek, Trenggalek, HJawa Timur (6/5). Empat orang tewas dalam musibah tersebut. AP/Trisnadi

TEMPO Interaktif, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terpaksa meminta uluran bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi dampak bencana alam yang terus menimpa daerah tersebut.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Trenggalek Sukamto mengatakan, intensitas bencana alam yang terjadi selama kurun waktu Januari 2011 cukup tinggi. “Daerah kami termasuk rawan bencana,” kata Sukamto, Jumat (4/2).

Sebanyak 23 bencana, baik berupa banjir, tanah longsor dan puting beliung telah menghantam 93 desa di awal tahun 2011 yang menimbulkan kerugian Rp 15 miliar.

Menurut hasil evaluasi Badan Kesejahteraan Pengembangan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas), bencana yang mendominasi adalah banjir bandang. Hal ini dipengaruhi kondisi geografis Trenggalek yang mayoritas terdiri dari perbukitan.

Dalam peristiwa yang terjadi awal Januari 2011, satu orang diyatakan tewas akibat terseret air bah. Kecamatan Karangan tercatat sebagai daerah terparah dalam musibah tersebut.

Pemerintah daerah juga mencatat sebanyak 93 desa dengan 67 di antaranya merupakan kawasan rawan banjir. Desa-desa tersebut tersebar di Kecamatan Panggul, Pule, Karangan, Tugu, Trenggalek, Pogalan, Durenan, Gandusari, Kampak, Munjungan, dan Kecamatan Watulimo.

Bencana banjir banding telah merusak sejumlah infrastruktur umum seperti jembatan dan plengsengan sungai. Salah satu jembatan utama yang menghubungkan wilayah Trenggalek – Pacitan hingga kini masih belum diperbaiki. Masyarakat hanya membangun jembatan darurat agar jalur tersebut tak terputus.

Menurut Sukamto, yang menyulitkan pihaknya menangangani dampak bencana karena anggaran tahun 2011 belum disetujui.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi mengatakan anggaran bencana alam yang dimiliki daerah sangat kecil. Bahkan penanggulangan bencana maupun rehabilitasi terpaksa menggunakan dana tak terduga yang hanya Rp 2 miliar untuk satu tahun. “Kami jelas kekurangan anggaran,” ujarnya.

Bantuan dari Pemerintah Propinsi yang diterima selama ini dinilai masih jauh dari mencukupi. Apalagi Pemprov hanya memberikan bantuan berupa bahan pangan dan dana stimulan yang tak bisa dimanfaatkan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak.

HARI TRI WASONO.


Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya