Obesitas Ancam Masa Depan Anak Indonesia

Reporter

Editor

Selasa, 25 Januari 2011 17:18 WIB

Anak berbadan gemuk. Tempo/Robin Ong

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan fenomena kenaikan angka kelebihan gizi pada balita dan anak-anak di Indonesia bisa menimbulkan ancaman serius. Bahkan, angka kelebihan gizi tersebut terus bertambah setiap tahunnya.

“Ini salah satu tantangan sekaligus ancaman masalah gizi ke depannya,” ujar Endang dalam sambutan puncak perayaan Hari Gizi Nasional di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (25/1).

Endang mengatakan fenomena kelebihan gizi di kalangan balita dan anak-anak tak lepas dari perhatian berlebih dari orang tua dalam memberikan asupan gizi bagi anak-anaknya.

Berdasarkan dara Riset Kesehatan Dasar 2010, tercatat sekitar 14 persen balita Indonesia berlebihan gizi. Menurut Endang, angkanya bisa sama dengan balita kurus. "Awalnya, mungkin baik tetapi bila dibiarkan justru akan mengancam masa depan si anak,” kata dia.

Khusus kelompok anak dengan usia di atas 15 tahun, prevalensi terjadinya obesitas sudah menunjukkan angka 19,1 persen dengan perbandingan sekitar 14 persen disumbangkan dari keluarga mampu (kaya) berbanding 13,7 persen dari kalangan keluarga miskin.

Data Riskesdes 2010 juga menunjukkan prevalensi gizi kurang pada balita sebesar 17,9 persen. Menurut Endang, angka tersebut sudah turun dari kisaran 31 persen tahun 1990. “Kita masih menemukan sekitar 3,7 juta balita Indonesia yang kekurangan gizi,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Masalah lainnya adalah kategori anak Indonesia yang tergolong pendek yang mencapai angka 35,7 persen. “Masalah ini lebih disebabkan faktor gizi kronis dari orang tuanya,” ujarnya.

ntuk menekan terjadinya masalah gizi, ujar Endang, Kementerian Kesehatan kini tengah gencar menggulirkan beberapa program, seperti fortifikasi atau penambahan zat tertentu pada beberapa bahan makanan pokok yang selama ini dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia.

Menurut ahli gizi Profesor Sukirman, program tersebut cukup efektif menekan terjadinya masalah gizi masyarakat Indonesia. Hingga kini, kata dia, program tersebut baru diterapkan pada tepung terigu dan menyusul minyak goreng pada tahun ini serta beras pada tahun depan. Minyak goreng akan ditambahi vitamin A sedangkan beras ditambahi zat besi. "Itu kan penting sebab menjadi mayoritas makanan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Jayadi Supriadin

Berita terkait

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

27 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

39 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

41 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

43 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

53 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cara-cara Mencegah Stunting

19 Februari 2024

Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

19 Februari 2024

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

20 November 2023

CIMB Niaga Gaet UNICEF untuk Cegah Stunting di Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan UNICEF menjalin kolaborasi dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.

Baca Selengkapnya