TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembubaran Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pengeboman di Bali. Pembubaran tersebut semata-mata karena kelompok ini akan berkonsentrasi penuh kepada kegiatan sosial keagamaan. “Semula Ustad Jafar Umar ingin mempersiapkan dulu tenaga-tenaga sosial yang banyak. Sehingga saat nanti diumumkan bahwa mereka akan melakukan kegiatan sosial keagamaan, sudah memiliki sumber daya yang cukup,” kata Tim Pengacara Muslim Mahendradatta kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (16/10). Namun, kata Mahendradatta, belum sempat Jafar Umar mengumumkan pembubaran Laskar Jihad, pers sudah mendapat bocoran. Pers mengkonfirmasi pembubaran ini, Selasa (15/10). “Ya mau tidak mau harus dijelaskan sekarang,” kata dia. Untuk itu, dia meminta media massa untuk menghargai niat baik Laskar Jihad itu. Dia juga berharap informasi pembubaran ini dapat disebarluaskan ke seluruh daerah. "Kami juga mengimbau kepada seluruh anggota laskar untuk segera melaporkan diri kepada Ustad Jafar Umar selaku pimpinan tetinggi dari Laskar Jihad,” ujarnya. Hal ini untuk menghindari bekas anggota Laskar digunakan oleh kelompok-kelompok lain untuk suatu kepentingan tertentu. Mahendradatta menambahkan, kegiatan sosial keagaman itu nantinya akan diteruskan di sejumlah pondok pesantren. Salah satunya adalah pondok pesantren yang ada di Jalan Raya Kali Urang KM 15, Begolan, DI Yogyakarta. (Suseno–Tempo News Room)