Abu Bromo Sebabkan Warga Probolinggo Terserang ISPA
Rabu, 22 Desember 2010 11:20 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Endang Astuti menjelaskan, penyakit ISPA diketahui setelah petugas Dinas Kesehatan melakukan pengobatan massal yang dilakukan di kecamatan-kecamatan yang terdampak langsung abu Gunung Bromo.
“Berdasarkan data yang didapatkan dari kegiatan pengobatan massal tersebut, penyebabnya karena abu Gunung Bromo. Apalagi sebelumnya mereka tidak memiliki riwayat ISPA,” kata Endang kepada Tempo, Rabu (22/12).
Hingga Selasa kemarin (21/12), pengobatan massal sudah dilakukan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sumber, Kuripan, Lumbang, dan Kecamatan Bantaran. Rabu ini dilanjutkan di Kecamatan Sukapura.
Menurut Endang, dari 250 warga yang menjalani pengobatan di masing-masing kecamatan, mulai dari bayi, balita dan orang tua, sebanyak 10 hingga 15 orang diketahui terserang ISPA.
Dinas Kesehatan, kata Endang pula, telah mengimbau para ibu tidak membawa bayi atau balita keluar rumah karena abu Gunung Bromo hingga saat ini masih terus mengguyur sebagian kecamatan di Kabupaten Probolinggo. “Kalaupun memang harus keluar rumah, para ibu harus memasangkan masker pada bayi atau balitanya,” ujar Endang.
Endang menjelaskan, Dinas Kesehatan telah mendistribusikan masker ke setiap kecamatan melalui Puskesmas. Untuk Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Sumber sebanyak 35 ribu lembar, Kecamatan Kuripan dan Kecamatan Lumbang sebanyak 15 ribu lembar, Kecamatan Wonomerto, Bantaran dan Dringu 5 ribu lembar. Adapun di kecamatan yang dampaknya dirasa masih kecil sebanyak 2 ribu lembar.
Mengantisipasi terus meluasnya kawasan yang terkena dampak abu Gunung Bromo, Dinas Kesehatan masih memiliki stok masker sebanyak 130 ribu lembar. “Selain didistribusikan ke kecamatan, sejumlah perkantoran juga kami beri masker,” ucap Endang.
Selain pengobatan massal dan pembagian masker, Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Kesehatan juga memberikan susu secara gratis kepada bayi, balita dan orang lanjut usia. Setiap orang mendapatkan satu kotak berisi 800 gram.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, erupsi Gunung Bromo masih terus terjadi yang menyemburkan abu vulkanik. Rabu pagi tadi ketinggian semburan mencapai satu kilometer.
Kepala Bidang Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung Gede Swandika mengatakan, erupsi Gunung Bromo juga mengeluarkan pasir hingga kejauhan dua kilometer dari bibir kawah. “Jika sudah mencapai bibir kaldera maka status Gunung Bromo akan ditingkatkan kembali menjadi awas,” paparnya. DAVID PRIYASIDHARTA.