MUI se-Jawa dan Lampung Rekomendasikan Hapus Pilkada Langsung

Reporter

Editor

Senin, 13 Desember 2010 16:16 WIB

Empat pasang Calon Walikota Tangerang Selatan dan wakilnya yang akan bertarung pada 13 November 2010. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO Interaktif, Semarang - Pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat yang dilaksanakan selama ini dinilai lebih banyak mudaratnya. Penilaian itu datang dari Majelis Ulama Indonesia se-Jawa dan Lampung. Bahkan, MUI se-Jawa dan Lampung menyimpulkan bahwa pilkada langsung membuat masyarakat saat ini lebih bersifat pragmatis, karena suara mereka mudah dibeli oleh calon kepala daerah. Pilkada juga mengakibatkan moralitas masyarakat tergerus karena politik uang yang dilakukan para calon kepala daerah.

Untuk itu, MUI Jawa dan Lampung merekomendasikan agar pembuat kebijakan, dalam hal ini pemerintah, menghapus pelaksanaan pilkada langsung. Penentuan pilihan kepala daerah lebih baik dikembalikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Demikian hasil rapat kerja MUI se-Jawa dan Lampung yang digelar di Hotel Semesta Semarang, Sabtu 11 Desember hingga Senin 13 Desember 2010.

Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji mengatakan akibat adanya pilkada langsung yang penuh dengan praktik politik uang, mengakibatkan masyarakat menjadi pragmatis. Nilai-nilai idealisme yang sebelumnya ada kini justru hilang akibat pilkada. Selain itu pelaksanaan pilkada langsung juga menelan biaya besar. "Padahal, pemimpin yang dihasilkan dari pilkada langsung masih sangat buruk. Memang ada yang baik tapi hanya satu dua," kata Ahmad Darodji usai penutupan rapat kerja tersebut, hari ini Senin 13 Desember 2010.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Dia menyebut, dari 33 gubernur ada 17 gubernur yang tersangkut korupsi. Sedangkan di kabupaten/kota sudah ada 150 bupati/walikota yang juga tersandung kasus korupsi. MUI mengakui bahwa pemilihan kepala daerah melalui DPRD bisa saja menimbulkan politik uang dan politik transaksional. Namun, kata Darodji, unsur kemudaratannya lebih kecil karena yang terlibat hanya anggota DPRD. "Kalau pilkada langsung kemudaratannya luas," kata dia.

Selain itu, pemilihan kepala daerah melalui DPRD memungkinkan adanya saringan yang lebih baik. Sebab, yang memilih lebih sedikit sehingga akan lebih ketat. Berbeda dengan pilkada langsung dimana seluruh warga memiliki hak suara yang sama. "Seorang jenderal atau seorang profesor suaranya akan sama dengan tukang tambal ban," kata dia.

Bagi MUI, saat ini DPRD merupakan orang pilihan sehingga yang dipilih sebagai kepala daerah tentu juga akan berkualitas. Rekomendasi rapat kerja tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah pusat.


ROFIUDDIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

53 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

53 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

18 Desember 2022

Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

21 November 2022

Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.

Baca Selengkapnya

63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

27 Juli 2022

63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.

Baca Selengkapnya

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

25 Juli 2022

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.

Baca Selengkapnya

MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

8 Juni 2022

MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila

Baca Selengkapnya

Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

27 Mei 2022

Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

Anwar Abbas menilai Syafii Maarif layak mendapatkan gelar Bapak Bangsa.

Baca Selengkapnya

MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

7 April 2022

MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.

Baca Selengkapnya