Banjir Citarum Meluas, Ratusan Jiwa Mengungsi  

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2010 15:50 WIB

Warga menyusuri Kampung Cigosol, Desa Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, yang terendam luapan Sungai Citarumi. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Bandung - Tingginya curah hujan di kawasan Bandung dan sekitarnya, menyebabkan banjir di Kabupaten Bandung meluas. Banjir yang sebelumnya hanya merendam kampung Cieunteng, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat ini juga merendam ratusan rumah warga di Kelurahan Andir dengan ketinggian 1 meter hingga 2,5 meter.

Sedikitnya, 103 Kepala Keluarga (KK) atau 361 jiwa dari dua kelurahan tersebut mengungsi. “Itu data sementara, kemungkinan akan bertambah. Mungkin banjir sekarang akan sama seperti awal tahun kemarin yang merendam rumah warga hingga berbulan-bulan,” kata Camat Baleendah Usman Sayogi, saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis (2/12).

Usman mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan tiga titik pengungsian, yaitu di GOR Kelurahan, gedung Kwartir Cabang Kabupaten Bandung dan Aula Kecamatan. Selain itu, dapur umum juga akan disediakan di setiap titik pengungsian. “Jika pengungsi terus membludak, tempat pengungsian akan ditambah,” katanya.

Petugas kecamatan, kata Usman, sudah mendistribusikan logistik untuk para pengungsi berupa beras sebanyak tiga kuintal dan penyediaan air bersih. “Untuk stok beberapa hari ke depan, kami menyediakan beras satu ton yang akan dibawa dari bulog pada hari ini,” ujarnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Bagian Relawan PMI Kabupaten Bandung, Asep Haliwawan mengatakan, banjir di Kabupaten Bandung juga terjadi di Banjaran, “Tadi malam di Banjaran juga banjir akibat luapan sungai Cisangkuy, tapi saat ini air sudah mulai surut,” katanya.

PMI kata Asep, sudah mengerahkan personel dan menyiapkan tiga perahu, satu truk serta satu unit mobil ambulance untuk evakuasi warga. “Kami juga sudah koordinasi dengan PMI pusat untuk menambah bantuan jika banjir terus meluas,” katanya.

Salah seorang pengungsi, Asep Supriatna, 35 tahun warga kampung Cieunteng, RT 01/20, Kecamatan Baleendah, menuturkan, air mulai meluap pada pukul 23:00 WIB malam kemarin. “Warga cukup panik, luapan air cukup deras, warga pun langsung dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan hingga pukul 04:00 WIB dini hari tadi,” katanya.

Dikatakan Asep, sebagian warga lainnya yang mempunyai rumah dua lantai, memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing. “Mereka biasanya akan mengungsi jika banjir semakin parah,” kata Asep.

Berdasarkan pantauan Tempo, selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi ruas Jalan Raya Banjaran dan Jalan Anggadireja yang menghubungkan Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot dengan ketinggian selutut orang dewasa. Akibatnya sempat terjadi kemacetan karena banyaknya kendaraan yang mogok.

Selain itu, banjir juga menggenangi Jalan Moh Toha di Km 7,3 dengan ketinggian yang sama. Untuk mengatasi kemacetan, arus jalan yang menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung dialihkan ke arah Bojong Soang dan ke arah Cibaduyut.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya