Inilah Plus-Minus Jika Gubernur DIY Dipilih Langsung

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2010 10:06 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jika penetapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sejumlah kelemahan dan kelebihan, pun demikian halnya jika penentuan Gubernur DIY digelar melalui jalur pemilihan langsung oleh rakyat. Apa saja kelemahan dan kelebihan jika Gubernur DIY itu dipilih langsung? Kepada Tempo, pengamat politik lokal dan otonomi daerah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, AAGN Ari Dwipayana mengungkapkan beberapa poin. Inilah kelemahan dan kelebihan itu:

* KELEMAHAN:

1. Jika Gubernur DIY dipilih langsung oleh rakyat, maka poin kelemahan pertama menurut Ari, akan mempertaruhkan citra Kraton Yogyakarta sebagai sebuah institusi jika "jago"nya dalam pemilihan kepala daerah itu kalah. "Misalnya Sultan maju kemudian kalah. Dalam diri Sultan tidak hanya terdapat citra pribadi, tetapi juga citra kraton secara keseluruhan," ujar Ari.

2. Kelemahan kedua, jika dikalahkan oleh calon Gubernur lain, Kraton tidak akan lagi terlibat dalam proses politik di Yogyakarta. Hal ini akan merancukan fungsi politis Sultan di masyarakat. "Kalau Sultan tidak terlibat dalam proses pembuatan kebijakan kan lucu," kata dia.

Advertising
Advertising

*KELEBIHAN:

Pengajar mata kuliah Jurusan Ilmu Pemerintahan ini juga memberikan sejumlah catatan positif jika Gubernur DIY ditentukan lewat jalur pemilihan langsung. Dengan pemilihan langsung akan mudah melakukan proses check and balances antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Pemilihan langsung, menurutnya akan menetapkan Sultan setara dengan gubernur lainnya yang tak kebal terhadap krtitik. "Selama ini ada tradisi ewuh pekewuh jika ingin mengkritik Sultan," ujarnya.

Oleh karena itu, Ari berpendapat perlu dibuatkan solusi terhadap perdebatan diantara dua sistem ini. Ia mengatakan, Jurusan Ilmu Pemerintahan pernah memunculkan konsep Parardhya sebagai solusi dari kedua sistem ini. Ia mengatakan, dalam konsep ini, Sultan dan Paku Alam ditempatkan sebagai institusi diluar eksekutif dan legislatif. "Sebagai sebuah institusi tersendiri," ujarnya.

Ari menjelaskan, Parardhya, nantinya memiliki hak-hak khusus secara politis untuk juga masuk dalam mengatur pemerintahan."Misalnya setiap calon kepala daerah harus mendapatkan persetujuan dari Sultan," tuturnya. Selain itu, Sultan juga diberikan hak untuk mem-veto kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. "Jika dipandang tidak sesuai dengan kehendak rakyat," kata dia.

FEBRIYAN

Berita terkait

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

49 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya

Fraksi PKS DPR Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas RUU

30 September 2022

Fraksi PKS DPR Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas RUU

Jazuli menilai ormas-ormas Islam yang merupakan representasi dari umat adalah bagian dari Fraksi PKS.

Baca Selengkapnya

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

16 September 2022

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

pengembangan tongkat pintar UGM bermula dari keinginan tim menciptakan alat sederhana dengan banyak fungsi untuk memudahkan lansia dan tunanetra.

Baca Selengkapnya

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

14 September 2022

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

Pakar Teknologi Informasi UGM menilai apa yang dilakukan Bjorka sinyal kritik pemerintah untuk bebenah diri.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

13 September 2022

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

ekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan prototipe alat pendeteksi kekeroposan pada pohon yang diberi nama G-Ber.

Baca Selengkapnya