Susno Bantah Perintahkan Potong Anggaran

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2010 16:21 WIB

Susno Duadji. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisaris Jenderal Susno Duadji, Eks Kapolda Jawa Barat, membantah kesaksian enam orang Bendahara Satuan Kerja di lingkungan Polda Jawa Barat. Ia membantah pernah memberikan perintah untuk memotong anggaran pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008. "Saya tidak pernah memberikan perintah untuk memotong anggaran," kata Susno dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (25/11).

Susno menambahkan, dirinya bahkan memberikan tambahan anggaran pengamanan kepada sejumlah Polres. "Terutama Polres yang ada jemaah Ahmadiyah nya," ujar Susno. Mengenai jumlahnya, Susno mengatakan jumlahnya bervariasi. "Ada yang Rp 25, Rp 50, Rp 75 juta," ujarnya."Tapi ini nggak ada yang ngaku."

Susno mengatakan, tidak ada satu pun Kapolres yang menghubunginya untuk menanyakan pemotongan dana tersebut. "Tidak ada satu pun Kapolres yang menghubungi saya," tuturnya. Susno pun mencurigai ada permainan di belakangnya. "Apa ini sama-sama untung?" tuturnya.

Susno juga menambahkan, tidak ada alasan bagi para Kapolres itu untuk takut kepadanya. "Karena yang bisa memutasikan, mencopot, memberhentikan itu bukan Kapolda, tapi Kapolri," ujarnya.

Ia pun mengatakan, pernah memerintahkan para pengawas untuk turun langsung mengecek persiapan pengamanan pilkada itu. Tiga perangkat Polda Jawa Barat pernah ia turunkan. "Irwasda, Propam dan Kepala Operasional saya perintahkan untuk mengecek langsung ke polres-polres," tuturnya.

Sebelumnya, enam dari tujuh saksi yang dihadirkan dalam sidang hari ini memberatkan Susno. Mereka mengaku telah terjadi pemotongan anggaran pengamanan Pilkada Ja-Bar dalam pengucuran tahap keempat. Jumlah pemotongan bervariasi dari Rp 50 juta hingga Rp 300 juta. Dalam kesaksian itu, mereka mengaku menandatangani kuitansi yang tidak sesuai dengan jumlah uang yang diterimanya.

Mereka pun mengaku mendapatkan arahan dari Kepala Sub Direktorat Akuntansi Polda Jawa Barat, Komisaris Iwan Gustiawan. Iwan lah yang mengatakan kepada mereka bahwa pemotongan itu karena kebijakan dari Kapolda Ja-Bar saat itu, Susno Duadji.

Keenam saksi itu adalah Rustiati, Bendahara Satuan Kerja Polres Kabupaten Cirebon; Suwarni, Bendahara Satuan Kerja Polres Kota Cirebon; Nining Sriningsih, Bendahara Satuan Kerja Polres Kab. Indramayu; M Wijaya, Bendahara Satuan Kerja Polwil Cirebon; Edi Sunardi, Bendahara Satuan Kerja Polres Kuningan; Ani Mulyani, Bendahara Satuan Kerja Polres Majalengka.

Satu-satunya saksi yang menyatakan tak tahu menahu soal dana ini adalah Heri Kusaeri, Bendahara Satuan Kerja Polres Kab. Tasikmalaya.

Febriyan

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

10 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

21 jam lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

1 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

3 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

4 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

4 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya