Ancaman Erupsi Merapi Masih Ada

Reporter

Editor

Selasa, 23 November 2010 11:40 WIB

Gunung Merapi. REUTERS/Raditya Djati
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Aktivitas dan intensitas erupsi Merapi sempat menurun selama empat hari. Namun dua hari ini Senin-Selasa (22-23/11) masih terjadi gempa vulkanik, gempa multiphase dan luncuran awan panas. Status gunung itu masih awas dan zona rawan belum berubah setelah ada penyempitan zona.

“Meskipun intensitas erupsi menurun, tetapi masih ada aktivitas dan erupsi yang sewaktu-waktu ada luncuran awan panas,” kata Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Selasa (23/11).

Ia menjelaskan, kubah baru erupsi 2010 sudah mulai terbentuk dan terlihat dari pemantauan BPPTK dari Deles, Kalten, Jawa Tengah. Kubah terbentuk di lubang kawa yang membuka atau diprediksi arah selatan-tenggara dari puncak Merapi.

Meskipun teori erupsi 2006, jika terbentuk kubah baru maka erupsi akan berhenti. Namun kubah lava baru itu belum stabil sehingga masih ada kemungkinan ambrol lagi jika ada tekanan magma dari dalam perut gunung. “Kubah lava baru itu baru kami temukan pada Senin kemarin, dipastikan masih labil,” kata dia.

Zona rawan bencana masih tetap dipertahankan seperti sebelumnya, yaitu untuk wilayah Sleman 15 kilometer dari puncak untuk daerah di sebelah timur kali Boyong, dan 10 kilometer untuk yang di sebelah baratnya. Kabupaten Magelang dan Klaten, zona rawan tetap 10 kilometer dari puncak. Untuk Boyolali, zona rawan sekitar lima kilometer dari puncak.

Senin (22/11), pukul 21.00 WIB, terjadi luncuran awan panas selama empat menit. Jarak luncurnya sekitar mencapai dua kilometer ke arah selatan.

Subandriyo belum bisa memastikan apakah saat ini Merapi sudah memasuki fase akhir erupsi. Yang pasti, tren aktivitas dan intensitas erupsi berangsur, menurun meski proses erupsi masih berlangsung.

Menurut Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, meski daya luncur awan panas tidak teralalu kuat, namun awan panas itu sudah tidak terhalang oleh pohon dan rumah-rumah penduduk karena sudah roboh. Sehingga jarak luncurnya dipastikan lebih jauh. “Kondisi di atas sudah seperti jalan tol untuk dilalui awan panas, maka jarak luncurnya dipastikan lebih jauh,” kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya