Mahasiswa Unhas Tolak Penggusuran Pedagang di sekitar Kampus

Reporter

Editor

Senin, 22 November 2010 11:13 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Mahasiswa menolak rencana penggusuran pedagang di sekitar kampus oleh pimpinan Universitas Hasanuddin, Makassar. Sebab penggusuran itu dinilai justru merugikan mahasiswa.

Mereka bersama warga dan pedagang berusaha menghalangi rencana penggusuran oleh rektorat dibantu satuan polisi pamong praja. Mahasiswa menghalanginya dengan membentangkan spanduk di jalan Politeknik Negeri Ujungpandang, Kecamatan Tamalanrea.

Pada 2 November, pimpinan Unhas mengeluarkan surat teguran. Surat itu meminta agar semua warung, kios, bengkel dan pondokan yang didirikan diatas tanah milik negara yang dikuasi Unhas, harus ditertibkan sendiri paling lambat 21 November.

Langkah penertiban dilakukan karena akan dibuat jalan lingkar untuk angkutan umum di sekeliling kampus. Pada 2011, angkutan umum tidak dibolehkan lagi masuk kampus, sehingga dibuatkan jalur khusus diluar kampus. Ini dimaksudkan untuk mensukseskan program Unhas menuju kelas dunia.

"Hari ini pedagang sudah harus pindah, tapi karena mahasiswa dan warga minta dipertemukan dengan pihak kampus, maka pembongkaran diundur," kata Jursum, kepala biro perlengkapan Unhas, siang ini.

Haji Tati, pemilik warung Sekar Sari mengaku rela warungnya digusur. "Warung saya memang berdiri di tanah milik Unhas," katanya.

Dia meminta kepada Unhas agar memberikan kebijaksanaan kepada pedagang untuk dicarikan lokasi baru berjualan, tapi tidak jauh dari kampus.

Masbudi, pemilik warung nasi goreng juga sependapat. "Meski dipungut retribusi, kami siap membayar," katanya.

Selama berjualan di tempat itu sejak 12 tahun silam, Masbudi mengaku tidak dipungut retribusi. "Selama ini tidak pernah ada yang meminta agar pedagang membayar retribusi," kata Masbudi.

Buyung, mahasiswa kehutanan Unhas menyayangkan penggusuran tersebut. "Mahasiswa selama ini banyak terbantu oleh jualan para pedagang," kata Buyung. Mahasiswa angkatan 2007 ini mengaku harga barang di tempat itu jauh lebih murah.

Dari lokasi rencana penggusuran, mahasiswa dan warga bergerak menuju rekrotat untuk meminta kejelasan. Di pelataran rektorat Unhas, mereka diterima Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Nasaruddin Salam.

Nasaruddin mengatakan tujuan penggusuran itu karena Unhas akan mengatur jalur pete-pete mulai di pintu nol di Jalan Politeknik Ujungpandang sampai ke jalan keluar pintu dua Unhas.

Dia juga berjanji Unhas akan mengadakan pertemuan dengan pedagang bulan depan. "Selama belum ada pertemuan, pedagang tetap diperbolehkan menjual," katanya.

Di sepanjang jalan lingkar ada sekitar 30 pedagang, dan beberapa pondokan. Para pedagang berjualan nasi, es kelapa, barang kebutuhan sehari-hari, dan usaha fotokopi. Khusus usaha foto kopi, sudah menggeser tempat usahanya beberapa meter diluar lokasi unhas.

SYAMSULMARLIN

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

13 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

33 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

35 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

37 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

37 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

37 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya