Amnesty International Soroti Kasus Penyiksaan Sumiati di Arab

Reporter

Editor

Kamis, 18 November 2010 08:48 WIB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kiri) melakukan koordinasi dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar saat rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, keamanan dan kesejahteraan rakyat di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/11). Presiden SBY memerintahkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk menangani kasus penyiksaan yang dialami Sumiati binti Salah Mustapa.[ANTARA/Widodo S.Jusuf]
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kelompok pembela hak asasi manusia Amnesty International mendesak pemerintah Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya untuk melindungi tenaga kerja asing domestik, Selasa (17/11). Desakan tersebut dikeluarkan setelah seorang tenaga kerja asal Indonesia, Sumiati, disiksa majikannya di Madinah, Arab Saudi.

"Penyiksaan yang dikabarkan terjadi terhadap wanita ini merupakan hal yang banyak terjadi. Dan, yang menyedihkan, ini merupakan kejadian terbaru dari serangkaian kasus penyiksaan dan eksploitasi terhadap wanita pekerja domestik di kawasan Teluk yang dilakukan majikan mereka," ujar Direktur Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesty International, Malcolm Smart, dalam siaran pers, Kamis (18/11).

Tenaga kerja asal Indonesia, Sumiati, 23 tahun, disiksa majikannya hingga sekujur wajahnya penuh luka. Bahkan di mulutnya ada bekas guntingan. Akibatnya, sebuah rumah sakit swasta di Madinah harus merujuk Sumiati ke Rumah Sakit King Fahd.

Menurut Smart, wanita pekerja migran yang datang ke Arab Saudi dan negara-negara kawasan Teluk lainnya menghadapi ancaman penyiksaan dan eksploitasi. Para buruh migran tersebut mengalami diskriminasi karena gender, status sosial yang rendah, dan karena berasal dari negara-negara berkembang ataupun negara miskin.

"Sebagai buruh migran, mereka hanya mendapat sedikit hak yang diberikan pemerintah tempat mereka bekerja," tambah Smart.

"Akar masalah ini adalah kegagalan pemerintah di negara-negara Teluk untuk memenuhi hak para wanita buruh migran yang menjadi pekerja domestik. Buruh dari negara-negara seperti Indonesia, India, Pakistan, dan Sri Lanka menyokong perekonomian negara-negara Teluk. Sudah sepantasnya mereka mendapat perlakuan yang adil," imbuh Smart.

AMNESTYUSA.ORG| KODRAT SETIAWAN

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

2 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

5 Februari 2024

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

"Pemerintah tak mampu bekerja sendiri memberikan perlindungan terhadap PMI baik dari hulu ke hilir," kata Maizidah Salas aktivis PMI usai debat capres

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Barang Pekerja Migran Diteken, Kemenkeu Jelaskan Latar Belakangnya

12 Desember 2023

Aturan Impor Barang Pekerja Migran Diteken, Kemenkeu Jelaskan Latar Belakangnya

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, Askolani menjelaskan latar belakang terbitnya aturan itu, yakni karena Pekerja Migran Indonesia mempunyai kontribusi signifikan terhadap perekonomian.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Raih Beasiswa, Ingin Bawa Orang Tua Pulang

16 Oktober 2023

Kisah Anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Raih Beasiswa, Ingin Bawa Orang Tua Pulang

Kemendikbudristek memberikan beasiswa bagi anak-anak pekerja migran Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inpres Tata Kelola Pekerja Migran Akan Disusun, Menaker: Merinci Tugas Kementerian sampai Desa

28 September 2023

Inpres Tata Kelola Pekerja Migran Akan Disusun, Menaker: Merinci Tugas Kementerian sampai Desa

Pemerintah segera menyusun instruksi presiden (inpres) yang berisi perbaikan tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Jatim Bongkar Modus Penyelundupan Narkotika Senilai Rp 96,6 Miliar

13 September 2023

Bea Cukai Jatim Bongkar Modus Penyelundupan Narkotika Senilai Rp 96,6 Miliar

Ditjen Bea Cukai (DJBC) Kanwil Jawa Timur membongkar modus-modus penyelundupan barang jenis Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor (NPP) ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

7 Juta Pekerja Migran di ASEAN, Menaker: Berdampak Besar bagi Perekonomian dan Kemajuan Kawasan

9 September 2023

7 Juta Pekerja Migran di ASEAN, Menaker: Berdampak Besar bagi Perekonomian dan Kemajuan Kawasan

Menaker Ida Fauziyah menyampaikan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 menghasilkan dua dokumen penting di bidang ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Tanda Tanya Kajian Amdal Proyek IKN

30 Juni 2023

Tanda Tanya Kajian Amdal Proyek IKN

Pemerintah menolak membuka informasi tentang kajian lingkungan atau Amdal proyek ibu kota negara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Pengiriman Buruh Migran Ilegal ke Timur Tengah Melonjak di Masa Moratorium

3 Juni 2023

Pengiriman Buruh Migran Ilegal ke Timur Tengah Melonjak di Masa Moratorium

Pengiriman buruh migran ke Timur Tengah tetap tinggi meski dalam masa moratorium sejak 2015.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Sebut Total WNI Korban TPPO ke Myanmar Bertambah Jadi 25 Orang

16 Mei 2023

Bareskrim Sebut Total WNI Korban TPPO ke Myanmar Bertambah Jadi 25 Orang

Bareskrim menyatakan 5 korban terakhir TPPO ke Myanmar telah berhasil diamankan di KBRI Bangkok.

Baca Selengkapnya