Pemerintah Terlalu Cepat Simpulkan Sikap GAM

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 09:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penilaian situasi terakhir proses perjanjian penghentian permusuhan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia perlu melibatkan semua pihak. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan evaluasi lanjutan sebelum memberikan rekomendasi. Saya masih kurang paham, pemerintah cepat sekali menarik kesimpulan bahwa GAM telah keluar dari konsep dasar perjanjian penghentian permusuhan, kata Farhan Hamid, ketua Fraksi Reformasi, kepada Tempo News Room melalui telepon, Jakarta Selasa (11/2). Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia lewat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono menilai bahwa GAM telah keluar dari konsep dasar perjanjian penghentian permusuhan dengan pemerintah Indonesia yang ditandatangani pada 9 Desember 2002 di Jenewa. Disela-sela rapat tertutup Polkam di Wisma Banda Aceh, Selasa (11/2), Yudhoyono mengatakan hal tersebut sambil menyoroti serangkaian pelanggaran terhadap beberapa butir kesepakatan. Hal tersebut diyakini pemerintah karena pimpinan GAM melihat perjanjian damai saat ini sebagai langkah menuju kemerdekaan. Dalam pertemuan ini, hadir Panglima TNI Endriartono Sutarto, Kapolri Da'i Bachtiar, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Djali Yusuf, Kapolda Aceh Bahrumsyah dan Ketua Komite Keamanan Bersama mewakili pemerintah Indonesia Safzen Nurdin. Mengenai sikap GAM ini, Farhan yang berasal dari Aceh ini menilai tindakan GAM terkait dengan janji-janji kemerdekaan yang selama ini mereka lakukan untuk memperoleh dana dari masyarakat Aceh. Oleh karena itu ia menilai pemerintah daerah Aceh dapat melakukan langkah yang lebih proaktif untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya. Berbagai inisiatif dilakukan GAM karena lemahnya kemampuan komuniksi pemda dengan rakyatnya. Sehingga, celah ini diisi oleh GAM, kata Farhan. Lebih lanjut Farhan menilai lemahnya kepercayaan masyarakat Aceh ini karena tidak jelasnya keberpihakan Pemda Nanggroe Aceh Darussalam terhadap masyarakatnya sendiri. Salah satu bentuknya, kata dia, adalah penyaluran bantuan yang tidak jelas. Banyak komitmen bantuan hanya diatas kertas saja, kata dia. Namun demikian, ia mengatakan dirinya tetap merasa optimis dengan kemajuan perjanjian yang berhasil dicapai sejauh ini oleh kedua belah pihak. Ini kemajuan yang sulit dibayangkan sebelumnya, kata dia. (Budi RizaTempo News Room)

Berita terkait

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

35 detik lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

6 menit lalu

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

Megawati Hangestri belum mampu menunjukan sihirnya di Proliga 2024. Dalam dua laga yang dia ikuti, Jakarta BIN terus kalah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

9 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

10 menit lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

10 menit lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

16 menit lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

20 menit lalu

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

Setelah lama bekerja sama di ajang F1, Red Bull Racing dan Adrian Newey berpisah

Baca Selengkapnya

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

20 menit lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

23 menit lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya