TEMPO Interaktif, Sumenep - Rumah Mohammad Anwari di Dusun Solok, Desa Monce, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ramai dikunjungi orang sejak hari Jumat pekan lalu. Kedatangan mereka tak lain untuk menyaksikan sebuah musang berbulu emas albino milik Anwari.
Faikurrahman, salah seorang pengunjung asal Desa Mandala, Kecamatan Ganding, mengaku baru pertama kali melihat musang seperti yang dimiliki Anwari itu. Biasanya, musang yang dilihatnya berbulu keabu-abuan. "Ini musang ajaib," katanya, Senin (1/11).
Si empunya musang, Anwari, bercerita penemuan musang berawal dari mimpinya Jumat pekan lalu. "Saya didatangi orang bersurban putih," ujarnya.
Dalam mimpinya, orang itu memberitahu sebuah lokasi makam kuno yang disebut Asta Tarawang. Begitu terbangun ia bingung, dimana letak makam Asta Tarawang itu. Sebab di daerahnya tak ada makam yang bernama Asta Tarawang.
Namun pikirannya langsung tertuju ke sebuah bukit yang tak jauh dari rumahnya. Tak disangka, di bukit itulah ia menemukan musang berbulu keemasan.
Di bukit ia juga menemukan makam dua orang alim bernama Sayyid Syaifullah dan Siti Daima yang jarang dikunjungi warga. "Musang ini seperti jadi penunjuk dua kuburan itu," ujarnya.
Ia pun langsung membawa musang itu pulang lalu menaruhnya dikandang depan rumah. Tanpa diduga tiba-tiba banyak orang datang ingin melihat musang langka tersebut. "Banyak orang yang nawar, tapi tidak saya jual," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Faikurrahman, salah seorang pengunjung asal Desa Mandala, Kecamatan Ganding, mengaku baru pertama kali melihat musang seperti yang dimiliki Anwari itu. Biasanya, musang yang dilihatnya berbulu keabu-abuan. "Ini musang ajaib," katanya, Senin (1/11).
Si empunya musang, Anwari, bercerita penemuan musang berawal dari mimpinya Jumat pekan lalu. "Saya didatangi orang bersurban putih," ujarnya.
Dalam mimpinya, orang itu memberitahu sebuah lokasi makam kuno yang disebut Asta Tarawang. Begitu terbangun ia bingung, dimana letak makam Asta Tarawang itu. Sebab di daerahnya tak ada makam yang bernama Asta Tarawang.
Namun pikirannya langsung tertuju ke sebuah bukit yang tak jauh dari rumahnya. Tak disangka, di bukit itulah ia menemukan musang berbulu keemasan.
Di bukit ia juga menemukan makam dua orang alim bernama Sayyid Syaifullah dan Siti Daima yang jarang dikunjungi warga. "Musang ini seperti jadi penunjuk dua kuburan itu," ujarnya.
Ia pun langsung membawa musang itu pulang lalu menaruhnya dikandang depan rumah. Tanpa diduga tiba-tiba banyak orang datang ingin melihat musang langka tersebut. "Banyak orang yang nawar, tapi tidak saya jual," katanya.
MUSTHOFA BISRI
