Anhar: Makam Proklamator RMS Hampir Tidak Mungkin Diketahui

Reporter

Editor

Kamis, 7 Oktober 2010 11:02 WIB

Chris Soumokil (geertboogaard.nl)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pakar sejarah mengatakan menemukan lokasi makam mantan Presiden Republik Maluku Selatan Dr Soumokil bak mencari jarum dalam jerami. Demikian disampaikan sejarawan Anhar Gonggong menanggapi desakan aktivis RMS di Belanda agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan keberadaan makam tersebut.

Tuntutan pencarian keberadaan makam "proklamator" Republik Maluku Selatan Dr Soumokil itu merupakan salah satu tuntutan yang diajukan John Presiden Republik Maluku Selatan di pengasingan, John Wattilete.

Menurut Anhar, keadaan 1960-an jauh berbeda dengan saat ini. "Jangan bayangkan seperti eksekusi terorisme yang disiarkan langsung di televisi," kata sejarawan Universitas Indonesia ini, Kamis (7/10). Saat itu segalanya dilakukan tertutup dan tidak yang mempermasalahkan Hak Asasi Manusia.

Christian Robbert Steven Soumokil, lahir 1905, turut mendirikan Republik Maluku Selatan pada 25 April 1950. Sebulan kemudian lulusan Universitas Leiden Belanda ini menggantikan JH Manuhutu sebagai Presiden RMS.

Pada awal 1960-an, kata Anhar, Presiden Sukarno mengambil langkah keras terhadap gerakan-gerakan separatis. Di bawah pimpinan Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Abdul Haris Nasution, Jakarta memberangus pemberontakan yang muncul di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Barat. Tidak terkecuali RMS. "Pemimpin-pemimpin gerakan dieksekusi tanpa ada pengadilan," katanya.

Hampir semua pemimpin gerakan tertangkap hidup, kecuali Abdul Qahhar Mudzakkar yang tewas saat kontak senjata pada 1965. Eksekusi dilakukan secara rahasia, sehingga tidak ada yang tahu lokasinya kecuali pasukan yang bertugas dan pimpinan di garis komandonya.

Nasib serupa dialami Dr Soumokil. Menurut Anhar, dia tertangkap di Maluku pada 1962 dan dieksekusi tanpa pengadilan tahun berikutnya. Versi lain, seperti dikutip dari Wikipedia, menyebutkan Soumokil tertangkap di Pulau Seram, 2 Desember 1963. April 1964, Pengadilan Militer menjatuhinya hukuman mati dan dilaksanakan pada 12 April 1966 di Pulau Obi, Utara Jakarta.

Pasca ekskusi, Anhar melanjutkan, sulit mengetahui nasib jenazah. "Selesai menembak, tugas pasukan selesai," kata penulis biografi Qahhar Mudzakkar ini.

Masyarakat hanya mengetahui informasi kematian pemimpin pemberontak dari media massa. "Itu pun sekedar 'Dr Soumokil Sudah Tewas', tidak pernah beritakan detil," katanya.

Menurutnya, generasi tentara sekarang, termasuk Presiden Yudhoyono, tidak mungkin tahu letak makam Soumokil. Itu pun dengan catatan jenazah Soumokil dikuburkan. "Klaim di Pengadilan Belanda mengada-ada," kata Anhar.

REZA M

Berita terkait

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

Baca Selengkapnya

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,

Baca Selengkapnya

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.

Baca Selengkapnya

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."

Baca Selengkapnya

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

22 April 2016

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.

Baca Selengkapnya

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

8 Juli 2014

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

"Jika Jokowi menang, mungkin sakit hati kami bisa lebih melunak. Kami bisa bicara dengan beliau. Kami juga manusia yang rindu keadilan."

Baca Selengkapnya

Tokoh RMS Ingin Jokowi Jadi Presiden

29 Juni 2014

Tokoh RMS Ingin Jokowi Jadi Presiden

"Banyak masalah pelanggaran hak asasi manusia oleh Kopassus

dibawah pimpinan Prabowo.Mereka bukan tentara nasional, mereka

adalah political animal."

Baca Selengkapnya

Kali Ini, RMS Minta Hassan Wirajuda Ditangkap

14 November 2010

Kali Ini, RMS Minta Hassan Wirajuda Ditangkap

RMS menuduh Wirajuda turut bertanggung jawab dalam pelanggara HAM di Maluku pada 2003 dan 2007.

Baca Selengkapnya

Presiden: Pengadilan RMS seperti Sambutan Tak Beretika  

7 Oktober 2010

Presiden: Pengadilan RMS seperti Sambutan Tak Beretika  

"Tapi haruskah digelar untuk menyambut kedatangan saya hari itu? " kata Presiden.

Baca Selengkapnya

Kalla Sarankan Presiden Segera ke Belanda

7 Oktober 2010

Kalla Sarankan Presiden Segera ke Belanda

Menurut Kalla, kita jangan memberi peluang RMS dan isu separatisme itu tiba-tiba muncul kembali.

Baca Selengkapnya