Tiga Hari Hilang, Dua Bocah Asal Madiun Ditemukan di Surabaya

Reporter

Editor

Minggu, 26 September 2010 13:31 WIB

TEMPO Interaktif, Madiun – Setelah dikabarkan hilang atau lari dari rumah sejak Jumat (24/9), dua bocah asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akhirnya ditemukan di Surabaya, Ahad (26/9).

Kedua bocah tersebut Dimas Adi Tantra, 10 tahun, siswa kelas IV SDN Klitik, Kecamatan Wonoasri, dan Mahardika Anindia Syah Oktavian, 11 tahun, siswa kelas IV SDN Bangunasari 2, Kecamatan Mejayan. Dimas dan Mahardika masih bertetangga dan tinggal di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri.

Hilangnya dua bocah itu sempat dilaporkan ke aparat kepolisian setempat oleh kedua orang tuanya. Keduanya berhasil ditemukan berkat informasi yang disampaikan Sumiatun, warga Surabaya yang juga teman dari Ibu Dimas, Darti.

Darti dan Sumiatun pernah satu ruangan saat dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Hingga kini Sumaiatun masih dirawat di rumah sakit tersebut. Saat ibunya dirawat di rumah sakit itu, Dimas memang pernah diajak ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.

Pada Ahad dini hari, tiba-tiba Dimas dan Mahardika datang mengunjungi Sumiatun yang masih dirawat. Mengetahui Dimas dan temannya ini datang sendirian, Sumiatun curiga dan langsung memberi kabar Darti. Dari sinilah keberadaan kedua bocah yang nekat minggat ini akhirnya diketahui.

“Berkat informasi teman ibunya Dimas, keduanya akhirnya ditemukan dan langsung kita jemput bersama kedua orang tuanya,” jelas Kepala Kepolisian Sektor Wonoasri Ajun Komisaris Sukatni saat dikonfirmasi Ahad.

Sukatni membenarkan jika Ibu Dimas, Darti, pernah dirawat di rumah sakit tersebut selama tiga bulan dan satu kamar dengan Sumiatun. Setelah dimintai keterangan oleh kepolisian, keduanya mengaku nekat minggat dari rumah karena sakit hati usai dimarahi ibu mereka. “Keduanya mengaku ingin pergi karena dimarahi ibunya,” katanya.

Sebelum minggat, keduanya sempat mengambil uang dari dompet ibu mereka. Dimas diketahui mengambil uang sebanyak Rp 175 ribu dan Mahardika membawa uang ibunya sebanyak Rp 100 ri bu.

Setelah bertemu, kedua anak dan orang tuanya langsung menangis histeris. Kondisi keduanya sehat dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan akibat penculikan. Sukatni mengimbau agar orang tua menjaga dan mewaspadai anak-anak mereka yang bisa berlaku nekat akibat dimarahi orang tua.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

16 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

38 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

54 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya