Dua Juta Warga NTT Makan Ikan Beracun Sejak 2009

Reporter

Editor

Rabu, 15 September 2010 08:15 WIB

Sebuah perahu mengarungi perairan yang tercemar tumpahan minyak dari sebuah kapal tanker di perairan Banyuwangi, Jatim, Sabtu (14/2). ANTARA/Eric Ireng
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sedikitnya 2 juta dari 4,6 juta penduduk di Nusa Tenggara Timur (NTT), selama satu tahun terakhir ini mengkonsumsi ikan beracun yang tercemar minyak, akibat meledaknya ladang minyak Montara sejak 21 Agustus 2009 silam.

"Dua juta masyarakat NTT mengkonsumsi ikan yang sudah tercemar racun," kata Pemerhati Laut Timor, Ferdi Tanoni ketika memberikan keterangan pers kepada wawartan di Kupang, Rabu (15/9).

Menurut dia, pencemaran laut Timor akibat meledaknya ladang minyak montara telah mencemari 75 persen perairan Laut Timor yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan, yang dijual ke masyarakat umum. Akibatnya angka harapan hidup warga NTT semakin berkurang.

Untuk itu, kata ketua Yayasan Peduli Timor Barat ini, pihaknya telah mengajukan proposal ke pemerintah Australia dan PTTEP Australasia sebagai pengelola Montara untuk bersama-sama dengan yayasan melakukan penelitian tentang pencemaran di laut Timor tersebut.

"Proposal yang diajukan setebal 60 halaman berisikan data-data dampak pencemaran di laut Timor," katanya. Dalam proprosal itu, menurut ketua tim advokasi yayasan, Frans Tulung, ada tiga hal yang harus diteliti bersama oleh tim Australia dan Indonesia, diantaranya, masalah sosial ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup.

Masalah kesehatan, perlu dilakukan penelitian ikan-ikan apa saja yang boleh dikonsumsi masyarakat, serta daerah mana saja yang ikannya telah mengandung racun. "Sehingga tidak mempengaruhi kesehatan masyarakat," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

29 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran

Baca Selengkapnya

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.

Baca Selengkapnya

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

10 Desember 2022

5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis pencemaran lingkungan yang sama-sama menganggu ruang hidup makhluk hidup. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

4 Juli 2022

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

2 Maret 2022

Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

Banyaknya perusahaan di pinggir kali itu membuat pemeriksaan mengalami hambatan dalam menentukan sumber pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

19 Februari 2022

Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Banten, kesulitan mencari sumber pencemaran air kali di Perumahan Bukit Tiara.

Baca Selengkapnya