Belum Siap, Pelaksanaan Festival Keraton Dunia Ditunda
Rabu, 8 September 2010 14:44 WIB
TEMPO Interaktif, Surakarta – Penyelenggaraan Festival Keraton Dunia yang semestinya dihelat pada 26 September mendatang di Surakarta, Jawa Tengah, dipastikan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Kepastian penundaan disampaikan Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Purnomo Subagyo kepada wartawan, Rabu (8/9) siang.
Purnomo mengatakan keputusan penundaan terpaksa diambil karena pihaknya tidak siap dari sisi teknis penyelenggaraan dan pembiayaan. “Kami tidak mengira persiapannya begitu rumit,” jelasnya. Dia mencontohkan, dalam hal minuman, maka seorang raja dari mancanegara meminta minuman yang sama dengan yang biasa diminum di kerajaannya.
Kemudian, dari sisi pengaturan tempat duduk, pengamanan, dan sebagainya. “Kami tidak berpikir sampai sejauh itu. Hal-hal kecil, tapi ternyata punya pengaruh besar karena terkait dengan kenyamanan,” lanjutnya. Dia menilai, proses dan protokoler untuk mendatangkan Raja dari mancanegara sangat rumit dan melelahkan.
Akhirnya, festival yang baru pertama kali akan diadakan tersebut terpaksa ditunda. Sementara pihaknya akan mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi. “Persiapannya harus jauh-jauh hari. Minimal setahun. Untuk kali ini, kami baru mulai bersiap akhir Juli 2010. Sehingga tergolong sangat mepet untuk rapat koordinasi dan persiapan,” katanya.
Rencananya, festival akan mengundang 20 kerajaan dari tiga benua, Asia, Eropa, Afrika. Kemudian dari Indonesia akan diundang 50 kerajaan. Purnomo mengatakan, untuk meminta kesediaan kepada kerajaan asing saja, permohonan melalui Kementerian Luar Negeri harus diajukan setahun sebelumnya. “Ini jadi pelajaran berharga buat kami,” terangnya sembari menambahkan jika nekat dilaksanakan hasilnya tidak akan maksimal.
Festival bertujuan untuk semakin mengenalkan Surakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan di Indonesia. Tidak ingin sekadar dikenal di Indonesia, digagas festival yang melibatkan keraton dari seluruh dunia.
Acaranya seperti pameran budaya masing-masing kerajaan, pertunjukan seni, dan kirab budaya. “Kami menganggarkan Rp 2 miliar untuk akomodasi peserta dan transportasi dalam kota. Lainnya, peserta yang menanggung,” ucapnya.
Ketua panitia festival, Dipokusumo, meminta maaf atas penundaan di atas. Terutama bagi masyarakat yang telanjur merencanakan perjalanan ke Surakarta untuk melihat festival. “Kami mohon maaf untuk penundaan festival. Hal ini menjadi evaluasi bagi kami,” katanya.
Dia akan mempersiapkan acara dengan lebih baik lagi. Termasuk dengan terus berkoordinasi dengan Forum Komunikasi dan Informasi Keraton Nusantara, Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, dan Asosiasi Keraton-Keraton Nusantara.
Keduanya berharap tahun depan Festival Keraton Dunia benar-benar dapat terselenggara di Surakarta.
UKKY PRIMARTANTYO