Golkar Akan Pecat Pengurus yang Masuk Nasional Demokrat
Reporter
Editor
Rabu, 25 Agustus 2010 05:46 WIB
Aburizal Bakrie. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie mengancam akan memecat fungsionaris Golkar yang menjadi anggota Nasional Demokrat. "Iya (dipecat) bagi fungsionaris Golkar yang masuk Nasdem, karena Nasdem kami anggap menjelek-jelekkan Partai Golkar dan memperkecil Partai Golkar," kata Aburizal setelah meresmikan rumah aspirasi rakyat Partai Golkar di kantor DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta kemarin. Aburizal mengatakan, jika Nasional Demokrat menjadi partai politik, praktis anggota Partai Golkar yang menjadi anggota Nasional Demokrat harus mengundurkan diri atau memilih salah satunya. "Dia harus memilih tetap di Golkar atau menjadi partai lain," kata Ical, panggilan akrab Aburizal. Ical mengaku telah menginstruksikan seluruh jajaran Partai Golkar di daerah melarang anggotanya menjadi anggota Nasional Demokrat. Menurut dia, Golkar bersikap tegas kepada Nasional Demokrat karena garis perjuangan organisasi massa itu memperkecil Golkar. Dia menilai tak ada masalah kader partainya, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjadi anggota Nasional Demokrat. "Karena beliau kan bukan pengurus DPD Partai Golkar," ujarnya. Soal ucapannya yang pernah meminta warga Yogyakarta mengikuti Sultan, sementara Sultan berada di dalam Nasdem, Ical menjawab diplomatis. "Apakah Sultan sudah mengatakan keluar dari Golkar? Belum, kan? Tidak ada masalah. Beliau kan bisa sebagai raja, sebagai simbol kebudayaan," kata dia. Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman, yang berada di sebelah Ical, buru-buru menimpali Ical. "Partai Golkar tidak mengenal istilah raja," tuturnya. Bulan lalu, Partai Kebangkitan Bangsa juga melarang anggotanya aktif di Nasional Demokrat. PKB menyatakan akan bersikap tegas kepada anggotanya yang membandel dan tetap bergabung di organisasi yang didirikan dan diketuai oleh Surya Paloh itu.