Kerugian Akibat Tercemarnya Laut Timor Rp 700 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 28 Juli 2010 07:47 WIB

abc.net.au
TEMPO Interaktif, KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menaksir kerugian pencemaran di Laut Timor akibat meledaknya ladang minyak Montara di Blok Atlas lebih dari Rp 700 miliar. "Jumlah ini baru sebatas taksasi, namun kita membutuhkan data yang valid untuk menentukan seberapa besar kerugian akibat pencemaran itu," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang kemarin.

Ladang minyak Montara milik PTT Exploration and Production Public Company Limited Australasia (PPTEP-AA) di Blok Atlas Barat meledak pada Agustus tahun lalu. Ledakan itu memuntahkan minyak ke laut, termasuk ke perairan Indonesia timur. Menurut Ketua Tim Nasional Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut Timor, Freddy Numberi, dari 56 ribu kilometer area tumpahan minyak, ada 16 ribu kilometer perairan Indonesia timur yang terkena imbas.

Sejauh ini, Frans Lebu menambahkan, pemerintah provinsi baru menerima laporan kerugian dari Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, yakni sebesar Rp 300 miliar. Kerugian timbul, antara lain, setelah petani rumput laut di wilayah tersebut mengaku gagal panen, sedangkan nelayan mengeluh hasil tangkapannya merosot.

Sementara itu, laporan kerugian dari kabupaten lainnya, seperti Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Alor, Belu, dan empat kabupaten di Pulau Sumba, hingga saat ini belum ada. “Namun diperkirakan kerugiannya mencapai Rp 700 miliar,” kata Frans Lebu.

Di Jakarta, Freddy Numberi menyatakan, pemerintah saat ini belum menetapkan ganti rugi yang tetap kepada PPTEP-AA. Sebab, Tim Nasional masih menghitung angka ganti rugi jangka panjang. “Hingga kini, Tim masih menghitung angka kerugian jangka panjang, termasuk kerusakan terumbu karang, komoditas ikan, rumput laut, dan mangrove,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di gedung DPR kemarin.

Isma Yatun, anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, menilai pemerintah tidak serius memperjuangkan ganti rugi dalam kasus ini. Sebab, hampir setahun setelah ledakan terjadi, namun belum ada kemajuan. "Validasi data ini sampai kapan, penduduk butuh tindakan nyata,” katanya.

YOHANES SEO | DIANING SARI

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

37 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya