TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melalui Juru Bicaranya, Johan Budi, mengutuk keras kasus penganiayaan yang menimpa aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama Satya Langkun. Ia juga berharap pelaku penganiayaan tersebut dapat segera ditangkap.
"Mengutuk keras atas penyerangan kepada Tama. Segera usut dan tangkap pelaku yang biadab itu," ujar Johan Budi, seperti dikutip dalam surat elektroniknya. Tama adalah wakil ICW yang melaporkan soal rekeneing mencurigakan milik perwira polisi ke KPK.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi perlindungan seutuhnya bagi Tama dan teman-teman aktivis antikorupsi," ujarnya menambahkan.
Tama dibacok orang tak dikenal pada Kamis dini hari saat pulang dari menonton bola. Ia dipepet oleh sekelompok orang yang mengendarai Avanza dan motor hingga terjatuh. Orang-orang tersebut kemudian menganiaya Tama sehingga ia harus menerima 29 jahitan di kepala.
Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
11 Februari 2023
Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
30 Desember 2019
Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.
