Belasan Ribu Warga Nagakeo Bertahan Hidup Makan Ubi Kayu

Reporter

Editor

Kamis, 1 Juli 2010 09:16 WIB

TEMPO/Ahmad Solikhan
TEMPO Interaktif, Kupang - Sedikitnya 12 ribu warga di Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur bertahan dengan makan ketela pohon (ubi kayu), akibat gagal panen dan kekeringan yang melanda daerah itu.

"Saya sudah menerima laporan tentang bencana kelaparan yang melanda daerah tersebut," kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah NTT, Angelina Mercy Piwung di Kupang, Kamis (1/7).

Menurut dia, ribuan warga tersebut telah membuat laporan terkait bencana kekeringan. Bahkan pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo juga telah mengambil data kekeringan dan rawan pangan. Namun sampai saat ini belum ada satu bantuan yang diberikan kepada masyarakat.

"Saya minta masyarakat untuk buat proposal bantuan, dan saya siap memfasilitasinya," kata Piwung usai melakukan kunjungan kerja ke daerah tersebut.

Kondisi rawan pangan di daerah itu, menurut dia, harus segera diintervensi, guna menghindari terjadinya bencana kelaparan di daerah itu. "Kelaparan tak bisa dihindari, karena hampir semua kawasan di kecamatan itu kering dan tanaman komoditi pertanian telah mati," katanya.

Saat ini, lanjut dia, masyarakat hanya bertahan dengan makan ketela pohon (ubi kayu), tapi jumlahnya sangat terbatas. Apalagi, daya beli masyarakat sangat rendah karena tak memiliki cukup uang untuk membeli bahan makanan. "Bantuan darurat berupa beras dan usaha ekonomi produktif harus segera dilakukan," katanya.

Bantuan beras, kata dia, sifatnya darurat karena bantuan tersebut tidak akan selesaikan masalah rawan pangan yang dihadapi masyarakat di daerah itu. Sehingga ia menyarankan ada pola lain untuk membantu masyarakat berupa bantuan usaha ekonomi produktif, seperti peternakan.

Semantara itu, Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan NTT, Nikolaus Nuhan mengatakan, pihaknya telah mendata daerah yang mengalami gagal tanam dan gagal panen di seluruh NTT. "Kita akan mengintervensi bencana kekeringan di NTT secara bertahap sesuai kemampuan daerah," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

16 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

20 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

21 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

24 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

26 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

32 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

33 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

38 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya