Penjaringan Komisi Informasi Daerah Sepi Peminat

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 14:57 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Penjaringan Komisi Informasi Daerah Yogyakarta sepi peminat. Dari target lebih 80 orang yang mendaftarkan diri, hingga dua hari menjelang penutupan pada Rabu (30/6) hanya 23 orang yang mendaftar.

“Penjaringannya sepi peminat, padahal yang diharapkan tes lebih dari 80 peserta,” kata ketua tim ad hoc seleksi penjaringan anggota Komisi Informasi Daerah Farid Bambang Siswantoro kepada wartawan di Gedung DPRD DI Yogyakarta, Senin (28/6). Sedikitnya masyarakat yang mendaftar menjadi anggota komisi, menurut Farid, lantaran persyaratannya berat.

Sebagai contoh, ketentuan undang-undang yang menyebutkan bahwa masyarakat yang bekerja di badan publik dan menjadi anggota komisi diperbolehkan cuti di luar tanggungan. Hanya saja, yang bersangkutan belum tentu akan mendapatkan jabatan di posisi sebelumnya.

“Buat mereka ini eman-eman. Ini merugikan pendaftar,” kata Farid sembari menyebutkan dosen dari pegawai negeri sipil dan swasta yang terkena imbas dari ketentuan ini. Sebenarnya, kata Farid, para dosen banyak yang menelepon dan tertarik mengikuti seleksi ini. Namun, karena persyaratan itu, banyak pula yang urung mendaftar.

Panitia seleksi akan memilih lima orang anggota Komisi Informasi Daerah yang akan bertugas selama empat tahun. Pendaftaran anggota komisi dilakukan mulai 14 -30 Juni. “Berkas harus diserahkan ke panitia dua hari lagi,” katanya. Tujuh hari setelah berkas diperiksa, akan diumumkan peserta yang telah memenuhi persyaratan administrasi.

Lantaran sedikitnya peminat, panitia bermaksud memperpanjang masa pendaftaran. Hanya saja, panitia terbentur dana. “Kepanitiaan yang sekarang saja sudah minim dengan anggaran Rp 50 juta,” kata Farid. Untuk menutupi kebutuhan sosialisasi di televisi, kata Farid mereka bahkan menggandeng lembaga swadaya masyarakat yang peduli pada akses keterbukaan publik.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Informasi Daerah, Martan Kiswoto, mengatakan publik berhak menerima dan mengakses informasi yang pendanaannya dari APBN dan APBD. Hanya saja pemerintah belum memiliki filter terhadap akses yang bisa diperoleh. "Karena peraturan pelaksananya belum ada," kata Martan.

BERNADA RURIT

Berita terkait

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

2 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

6 menit lalu

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

Megawati Hangestri belum mampu menunjukan sihirnya di Proliga 2024. Dalam dua laga yang dia ikuti, Jakarta BIN terus kalah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

8 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

10 menit lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

10 menit lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

15 menit lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

20 menit lalu

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

Setelah lama bekerja sama di ajang F1, Red Bull Racing dan Adrian Newey berpisah

Baca Selengkapnya

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

20 menit lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

23 menit lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

25 menit lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya