Tingkat Partisipasi Pemilihan Kepala Daerah Batam di Bawah 50 Persen

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 11:18 WIB

TEMPO Interaktif, Batam - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan tingkat partisipasi masyarakat terhadap pemilihan umum kepada daerah gubernur dan wakil gubernur Kepulauan Riau di Batam kurang dari 50 persen. Padahal pada hari pemberian suara pihaknya mewajibkan perusahaan libur. Tujuannya agar warga masyarakat memberikan hak pilih mereka.

"Jadi sangat kurang perhatian pemilih untuk menentukan pimpinan mereka," kata Ahmad Dahlan, Senin (28/6). Dahlan menceritakan kenangan masa lalu soal Batam sebagai daerah perbatasan. Sebelum Batam dikembangkan sebagai daerah industri tidak mengenal presiden Indonesia. Ketika ditanya nama presiden, maka jawabannya warga Batam, Lee Kuan Yew. Ini disebabkan baik radio dan televisi yang ditonton adalah dari Singapura dan Malaysia.

"Jadi masyarakat harus menyadari perlu memilih pimpinan mereka. Jangan cuma memikirkan kerja, tapi pikirkan juga soal siapa yang akan memimpin mereka," kata Dahlan.

Selain itu Dahlan mengingatkan warga Batam harus saling menghormati sesama karena berbeda agama atau suku, karena dalam bernegara jangan dipisahkan oleh suku dan agama itu.

Penduduk Batam, Dahlan melanjutkan, telah mencapai satu juta orang. Jadi bila partisipasi masyarakat dalam pemilu kada dan pemilu presiden dan wakil presiden kurang dari 50 persen, berarti masyarakat tidak menginginkan ada yang mengatur agar kelangsungan hidup terjamin. "Bagaimana bisa dapat pekerjaan jika tidak ada yang urus mencari investor," tegas Dahlan.

Kepala Sub-Dit Pengembangan Partisipasi Politik, Dewi Tunjung Sari membenarkan kurangnya tingkat partisipasi dalam pemilu kada di sejumlah daerah. Ia menyebutkan hasil pemilu kada di 10 daerah yang dinilai berpenduduk padat tetap tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu kada rendah.

Tingkat partisipasi pemilih di Kota Medan 45,32 persen, Sumatera Barat 36,32 persen, Bengkulu 30,27 persen, Kota Depak 40, 4023 persen, Kota Pekalongan 36,49 persen, Blitar 46,34 persen, Kota Surabaya 48,59 persen, Kota Makassar 46,45 persen, Sumatera Utara 48,42 persen, dan Provinsi Jawa Barat 32,70 persen.

Terdapat 11 permasalahan partisipasi masyarakat dalam pemilu di antaranya adalah kurangnya sosialisasi, daerah yang belum membentuk PPK, PPS dan PPDP, kurang sosialisasi KPU terhadap petugas pendaftar dan peraturan KPU yang banyak perubahan, dan jarak waktu antarpemilu presiden dan wakil presiden yang hanya terpaut beberapa bulan.

Advertising
Advertising

Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat itu adalah revisi Undang-undang Bidang Politik dan Organisasi Kemasyarakatan, Kebijakan yang mendukung pertisipasi masyarakat dan sosialisasi peraturan dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan partisipasi masyarakat.

Pemaparan ini disampaikan pada Pendidikan Budaya Politik dan Sosialisasi Undang-Undang Politik di Batam, Senin (28/6) . Pendidikan yang dihadiri 120 perserta dari berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, LSM , ketua adat dan masyarakat umum itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan hak pilih.

Apalagi Batam akan menggelar pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2011-2016 pada 12 Januari 2011.

Rumbadi Dalle

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya