TEMPO Interaktif, Jakarta -Untuk menata pedagang kaki lima disekitar Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan berikan anggaran Rp 20 milliar kepada Badan Pengembangan Wilayah Suramadu.

Anggota Komisi Pembangunan DPRD Jawa Timur, Agus Maimun Minggu (27/6) mengatakan, anggaran sebesar itu sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tinggal menunggu pencairan. "Pemprov telah mengajukan, kita telah bahas dan setujui," kata politisi asal Fraksi PAN itu.

Dana sebesar itu salah satunya akan diperuntukkan untuk membeli tanah seluas sekitar 20 hektar dikawasan kaki Suramadu di sisi Madura. Di tanah inilah, pedagang nantinya akan dikelola sehingga tidak semrawut seperti yang ada saat ini.

Selain untuk menata pedagang, dana itu juga untuk menata lahan milik BPWS seluas 600 hektar di kaki sisi Surabaya dan Madura yang rencannya akan diperuntukkan untuk pembangunan kawasan perindustrian. Sekedar diketahui, setelah setahun beroperasi, kondisi PKL Suramadu khususnya di sisi Madura memang semakin semrawut. "Dulu tak lebih dari 500-an PKL, sekarang sudah lebih dari 800-an PKL," kata kepala BPWS Edy Purwanto.

Untuk mensiasati hal ini, BPWS berjanji segera melakukan penertiban, termasuk juga melengkapi fasilitas kaki suramadu dengan membangun reast area. "Dalam waktu dekat, reast area segera kita bangun di kaki Suramadu," kata Edy.

ROHMAN TAUFIQ