UNTAET Diminta Ampuni Elite Politik Timor Lorosae

Reporter

Editor

Rabu, 29 Oktober 2003 08:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintahan Transisi PBB untuk Timor Timur(UNTAET) disarankan untuk memberikan pengampunan umumkepada elit politik Timor Lorosae. Hal itu akanmemungkinkan segera terwujudnya rekonsiliasiantarorang Timor Lorosae. Saran itu diungkapkan pengamat hukum Timor Barat,Fransiskus Tulung SH di Kupang, Nusa Tenggara Timur(NTT), Selasa (6/3).

Menurut Tulung, pengampunan umum yang dimaksudkannyaharus diberikan tidak hanya kepada masyarakat TimorLorosae kelompok pro kemerdekaan tetapi juga prootonomi. "Apabila hal itu tidak dilakukan segera makasulit untuk terjadi rekonsiliasi antarorang TimorLorosae," katanya.

Dijelaskan, dengan adanya pengampunan umum seperti itumemungkinkan orang Timor Lorosae untuk menerima satusama lain sebagai saudara. Dengan demikian, UNTAETdiminta tidak memposisikan diri sebagai pemerintahnyakelompok pro kemerdekaan, juga sebaliknya. "UNTAETharus memposisikan diri sebagai pemerintahnya kelompokpro kemerdekaan dan pro otonomi," tandas Tulung.

Mantan anggota DPRD NTT itu juga mengatakan, tuntutandari kelompok pro kemerdekaan agar kelompok prootonomi mengakui hasil jajak pendapat 30 Agustus 1999dinilainya tidak akan menyelesaikan masalah.

Sebaliknya, tuntutan dari kelompok pro otonomi agarkelompok pro kemerdekaan membagi wilayah Timor Lorosaeatas dua bagian pun tidak menyelesaikan masalah.Sebab, bagaimana pun, kedua kelompok itu mempunyaidosanya masing-masing.

"Kelompok pro otonomi pernah membunuh orang, demikianjuga dengan kelompok pro kemerdekaan. Tidak ada yangbersih. Untuk membersihkan dosa kedua kelompok iniharus ada pengampunan umum dari pemerintah yangberkuasa. Kalau bukan pemerintah UNTAET, pun bisadilakukan pemerintah definitif pascapemerintahanUNTAET, siapa pun presidennya," kata Tulung.

Advertising
Advertising

Tulung mencontohkan, pemerintah Afrika Selatan padamasa kepemimpinan Presiden Nelson Mandela melakukanhal itu. "Oleh karena dia memberikan pengampunan umumkepada rakyat Afrika Selatan tanpa pandang warna kulitbaik kepada masyarakat kulit berwarna maupun kepadakulit putih, pemerintahan jadi eksis. Hal yang samabisa dilakukan di Timor Lorosae," kata Tulung.

Pengampunan umum dinilainya merupakan kebijakanpolitik sekaligus hukum yang mengikat kedua kelompokbertikai selama ini. "Apabila kebijakan inidiberlakukan dan ternyata dalam praktek hidupsehari-hari perilaku elit politik Timor Lorosae tidakberubah dan melakukan pelanggaran terhadap kebijakanpengampunan umum dimaksud maka pelakunya harus diproses secara hukum," demikian Tulung. (CyriakusKiik)

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 menit lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

4 menit lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

5 menit lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

6 menit lalu

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

Kim Ji Won akan menggelar fan meeting pada 22 Juni 2024, sebelumnya Kim Soo Hyun juga mengumumkan fanmeeting di tanggal yang sama

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

8 menit lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

9 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

20 menit lalu

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

Justin Hubner meluapkan kemarahannya usai mengetahui Marselino Ferdinan panen kecaman usai kalah dari Irak pada perebutan juara 3 di Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

24 menit lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

28 menit lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

29 menit lalu

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

instansi akan memulai seleksi pada Juni atau Juli mendatang, setelah instansi menerima Surat Keputusan dari MenPANRB.

Baca Selengkapnya