Pabrik Membuang Limbah Berbahaya di Sembarang Tempat

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juni 2010 17:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah Jumat pekan kemarin warga Dusun Klubuk, Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Jombang, Jawa Timur geger karena di sekitar pemukiman mereka mendadak muncul gundukan limbah berbentuk lumpur.

Setelah Badan Lingkungan Hidup mengambil contoh, lembaga yang membidangi masalah lingkungan itu menduga, limbah itu mengandung zat amoniak berbahaya.

Setelah TEMPO melakukan penelusuran, setidaknya ada empat titik tempat pembuangan limbah tak bertuan itu. Sebelumnya, muncul gundukkan limbah serupa di kecamatan Tapen, Kudu, dan terakhir di Kabuh, kabupaten setempat.

Hal itu dibenarkan penyelidik BLH, Sandi. ”Benar, tapi kami belum bisa membuka kasus itu karena masih dalam penyelidikkan, termasuk pabriknya asal limbah,” kata dia, Jumat (18/6).

BLH belum mengetahui modus kasus itu. Oleh karenanya, hingga kini kasus limbah itu masih misterius. Kasus limbah tak bertuan itu rupanya sudah masuk ke telinga Kepolisian Daerah Jawa Timur, karena dinilai berbahaya.

Siang tadi, lima penyelidik dari Unit Tindak Pidana Tertentu, Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan penyelidikkan di beberapa lokasi pembuangan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari kepolisian daerah Jawa Timur. Kepala Bagian Humas Polda, Komisaris Besar Polisi Pudji Astutik belum bisa dimintai keterangan.

Seperti diberitakan, Selasa, 8 Juni kemarin, di sebuah lahan dengan jarak 200 meter dari pemukiman penduduk muncul tumpukan limbah berbahaya. Limbah menimbulkan bau menyengat hidung.

Limbah juga menyebabkan warga terjangkit penyakit kulit. Menurut Sukran, kepala dusun setempat, limbah di buang dari truk pengangkut yang belum diketahui asalnya.

Karena berbahaya, warga menolak aktifitas itu. Adapun titik limbah lain berada di Dusun Panemon, Kecamatan Bakalan Rayung, Kecamatan Kudu, kabupaten setempat.

Limbah dibuang di pinggir jalan raya pada awal maret lalu. Lokasi pembuangan di depan Sekolah Dasar Bakalan Rayung 1 dan 2 dengan jarak sekitar lima meter.

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya