Aktivis: Tinjau Kembali Alih Fungsi Hutan Gorontalo  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Juni 2010 07:21 WIB

Tempo/Nurdiansah

TEMPO Interaktif, Gorontalo - Sejumlah aktivis lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Untuk Bumi meminta alih fungsi hutan di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) ditinjau kembali.

Amsurya Warman Amsa, salah seorang pegiat di Komunitas mengatakan alih fungsi hutan seluas 14 ribu hektare menjadi hutan produksi hanya akan menghancurkan ekosistem yang ada dalam kawasan hutan tersebut.

”Salah satu indikatornya adalah burung. Jika dilakukan alih fungsi, maka burung endemik seperti maleo akan punah dengan sendirinya,” kata Amsurya yang juga sebagai senior officer program Wallacea Burung Indonesia, kepada Tempo, Rabu (9/6).

Hal yang sama Jufri Hard, salah seorang pegiat di Komunitas. Menurutnya, burung maleo hanya akan ditemukan di Pulau Sulawesi, sedangkan kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone merupakan salah satu wilayah konservasi dan habitat burung maleo.

Keduanya juga menilai alih fungsi hutan menjadi areal pertambangan tersebut justru akan membawa bencana ekonomi, ekologis, dan sosial terhadap masyarakat di kawasan hutan taman nasional.

Advertising
Advertising

Komunitas Untuk Bumi merupakan gabungan organisasi pegiat lingkungan yang ada di Gorontalo. Sejumlah organisasi yang tergabung di dalamnya, antara lain Perkumpulan Burung Indonesia, Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam, Program Teluk Tomini, Aliansi Jurnalis Independen, serta sejumlah dosen dari Universitas Negeri Gorontalo.

Sementara itu, Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi Provinsi Gorontalo menilai alih fungsi hutan di sejumlah wilayah di Gorontalo dapat menguntungkan daerah tersebut.

Baskoro, Kepala Sub Dinas Pengelolaan Kawasan Hutan dan Pertambangan Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo mengatakan alih fungsi hutan itu terjadi karena dinamika pembangunan yang berkembang di daerah itu, sehingga pertimbangan alih fungsi sudah dilihat dari berbagai aspek.

Menurutnya, hutan yang dialihfungsikan itu ada yang memiliki sumber daya alam yang bernilai ekonomi cukup tinggi, seperti hasil pertambangan berupa emas, nikel dan tembaga di kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

"Pemerintah telah mempertimbangkan beberapa aspek, yakni segi ekologis, ekonomi dan aspek sosial," kata Baskoro.

Menurutnya, alih fungsi hutan di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone itu telah ditetapkan oleh anggota DPR RI Komisi IV beberapa waktu lalu.

CHRISTOPEL PAINO

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya