TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan melaksanakan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan. Meneg Riset dan Tehnologi, Hatta Radjasa, Senin (4/1), mengatakan teknologi yang digunakan mirip pembuatan hujan buatan. Radjasa mengatakan cara memodifikasi cuaca dengan menyemburkan zat kapur (CaO) ke awan jenis cumulus. Akibat panas dari kapur, katanya, “Terjadi tekanan rendah di area yang diinginkan, akibatnya awan itu menjauh.” Teknologi yang mirip, biasanya digunakan untuk melakukan hujan buatan. Dalam teknologi hujan buatan, bukan kapur yang ditebarkan tapi garam. Radjasa mengatakan ia masih berkooordinasi dengan Bakorstanal, Lapan, dan BMG untuk memodifikasi cuaca. Ia memperkirakan dalam satu dua hari mendatang sudah bisa melakukan proyek ini. Sedang pelaksanaannya, berlangsung sekitar empat hingga sepuluh hari. Ia memperkirakan dana proyek ini sekitar Rp 500 juga hingga Rp 700 juta. Biaya ini sebagian besar tersedot untuk menyewa pesawat. “Daerah yang akan diuji coba pertama kali adalah DKI karena daerah dengan banjir terparah,” katanya. Teknologi ini pernah diterapkan di Jawa Tengah untuk waktu kurang dari sepuluh hari. Hasilnya, kata Radjasa, “Curah hujan dapat dikurangi hingga 30 persen.” Teknologi mengatasi banjir yang sebelumnya dipakai sejak zaman Belanda, teknologi kanal, sebenarnya cukup efektif. Bahkan, kata Radjasa, masih digunakan di negara maju. Tapi di Indonesia, kanal tersebut digunakan sebagai tempat pembuangan sampah saat hujan tidak turun. ”Akibatnya, efektifitasnya berkurang hingga 40 persen,” tambah Hatta. Selain itu, DKI Jakarta akan menerapkan teknologi tepat guna mengatasi lereng yang memiliki kemiringan 45 derajat dan jembatan yang rawan terhadap banjir. (Dara-Tempo News Room)
Berita terkait
Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah
11 menit lalu
Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah
Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.