TEMPO Interaktif, Jakarta - Martha Tilaar ditetapkan sebagai duta Hukum dan HAM Indonesia periode 2010-2014. Pengusaha kosmetik itu dinilai layak karena prestasinya di bidang kewirausahaan.
"Prestasi Ibu Martha telah begitu banyak untuk memajukan wanita dan anak Indonesia dengan mendirikan sekolah-sekolah kecantikan dan kepandaian puteri di berbagai wilayah tanah air," kata Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, di Kantor Menteri Hukum dan HAM, Kamis (20/5).
Patrialis berharap Martha dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk memberi perhatian khusus pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap persoalan HAM, terutama pada anak dan wanita yang berstatus narapidana. "Amat relevan jika pendekatan itu (pendidikan kecantikan dan keterampilan puteri) diperkenalkan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan anak dan wanita, terutama yang di kota besar," kata Patrialis.
Dimintai tanggapannya atas harapan sang menteri itu, Martha menyatakan kesanggupannya. Namun dia mengatakan tidak akan bekerja sendiri. "Saya akan dibantu oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat, IWAPI, KOWANI, Dharma Wanita, dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB),” kata dia.
PINGIT ARIA
"Prestasi Ibu Martha telah begitu banyak untuk memajukan wanita dan anak Indonesia dengan mendirikan sekolah-sekolah kecantikan dan kepandaian puteri di berbagai wilayah tanah air," kata Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, di Kantor Menteri Hukum dan HAM, Kamis (20/5).
Patrialis berharap Martha dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk memberi perhatian khusus pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap persoalan HAM, terutama pada anak dan wanita yang berstatus narapidana. "Amat relevan jika pendekatan itu (pendidikan kecantikan dan keterampilan puteri) diperkenalkan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan anak dan wanita, terutama yang di kota besar," kata Patrialis.
Dimintai tanggapannya atas harapan sang menteri itu, Martha menyatakan kesanggupannya. Namun dia mengatakan tidak akan bekerja sendiri. "Saya akan dibantu oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat, IWAPI, KOWANI, Dharma Wanita, dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB),” kata dia.
PINGIT ARIA
