TEMPO Interaktif, Poso – Tak kurang dari 150 rumah di Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, sejak Jumat malam hingga Sabtu ini (15/5) terendam banjir. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Poso. Banjir juga merendam dua sekolah dasar yang berdiri di bantaran sungai di samping Lembaga Permasyarakatan (LP) Poso.
Menurut Somad, warga di sekitar lokasi banjir, meluapnya Sungai Poso ini terjadi sekira pukul 03.00 dini hari, saat warga tengar lelap tertidur. “Melihat air meluap warga terkejut dan terpaksa menyelamatkan barang-barang berharga terutama barang elektronik dari genangan air yang sudah masuk rumah mencapai punggung orang dewasa," terang Somad.
Meski telah surut, warga masih khawatir banjir susulan akan datang dalam waktu dua tiga hari ini. "Biasa sungai mulai meluap pukul delapan malam dan puncaknya pada subuh hari," sebut Miden, salah seorang warga.
Tak hanya ratusan rumah warga yang tergenang banjir, Sekolah Dasar Integral Hidayatullah dan Sekolah Dasar Negeri 26 Poso terpaksa diliburkan karena air yang sudah menggenangi ruang kelas.
Menurut Mami, Guru SD Integral Hidayatullah, sejak pagi banjir sudah menggenangi sekolah sehingga para guru terpaksa meliburkan para murid.
Dari Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, dilaporkan, sedikitnya sepuluh rumah rusak diterjang banjir . Selain rumah, banjir juga merusak areal pertanian dan perkebunan milik warga. Namun, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Banjir diakibatkan hujan deras yang mengguyur Kecamatan Dolo Selatan selama tiga hari terakhir ini. Kondisi paling parah terjadi di Desa Bangga. Terjangan banjir yang berasal dari Lembah Gunung Moi ini juga merusak ratusan hektar tanaman padi dan kakao rusak .
Menurut Anhar, banjir terjadi akibat hujan deras sejak Kamis hingga Jumat dini hari. Air Gunung Moi pun datang menerjang rumah warga termasuk rumahnya yang memang sebagian berada di lereng gunung. Saat ini, puluhan kepala keluarga di Desa Bangga yang rumahnya rusak diterjang banjir terpaksa mengungsi ke desa tetangganya.
DARLIS
